
Titik Balik Manchester City, Bangkit dan Juara Liga Inggris
admin
- 0
Masih ingat sebuah kabar yang menggemparkan ketika Manchester City diduga terkena kasus besar dan akan dihukum berat? Ya, itu adalah sebuah kasus yang sangat mengganggu pasukan Pep.
Masalah demi masalah lainnya pun menyertai The Citizens. Namun apa yang menyebabkan mereka mampu bangkit dari keterpurukan itu dan malah jadi perkasa? Berikut ini kronologinya.
MANCHESTER CITY ARE THE 2022-23 PREMIER LEAGUE CHAMPIONS π
THEIR FIFTH PL TITLE IN SIX YEARS π€― pic.twitter.com/eEvbjrKjXd
β ESPN FC (@ESPNFC) May 20, 2023
Pep dan Cancelo
Sejak cemerlangnya robot baru mereka, Erling Haaland, sepertinya musim ini akan mulus-mulus saja bagi The Citizens. Namun siapa sangka fase keterpurukan perlahan mulai menghantui mereka.
Dimulai dari konflik antara Pep Guardiola dengan salah satu bek sayapnya, Joao Cancelo.
Periode hubungan mereka yang renggang dimulai ketika penampilan Cancelo dinilai menurun. Ia juga jarang dimainkan ketika Piala Dunia oleh timnas Portugal. Pasca Piala Dunia pun, ia ternyata jarang dimainkan lagi oleh Pep.
Hal itulah yang memicu cekcok antara keduanya. Cancelo tak terima dicadangkan. Sedangkan Pep menganggap skuadnya butuh persaingan. Namun, waktu dijadikan starter, eh malah City mengalami kekalahan. Seperti yang terjadi kala melawan Soton di Piala Liga maupun MU di Liga Inggris. Dengan hasil itu, Pep jadi tak terkesan lagi dengan performanya.
Selain itu, ia juga jarang terlibat kumpul dengan rekan-rekan City yang lain. Ia malah sibuk mengontak agennya, Jorge Mendes untuk segera cari peluang klub lain yang mau menampungnya. Nah, dari situlah manajemen melihat gestur Cancelo itu dinilai sangat mengganggu tim. Maka dari itu, daripada masalah berlanjut, manajemen dan Pep memutuskan untuk meminjamkannya ke Bayern Munchen.
Pep Guardiola has made it clear that he doesn’t want Joao Cancelo to return to the club as the player’s previous behavior caused dressing room unrest due to lack of playing time before his loan to Bayern Munich. @MullockSMirror pic.twitter.com/pKGRuBsKKQ
β VBET News (@VBETnews) May 21, 2023
Kalah, Kalah, dan Kalah
Kemudian fenomena keterpurukan City di paruh musim terlihat secara hasil. Dimulai dari kekalahan 2-0 atas tim medioker Southampton di Piala Liga. Bagaimana ceritanya, klub yang selama ini mendominasi Piala Liga harus takluk oleh klub yang sedang pesakitan di papan bawah klasemen? Hal itu menjadi pukulan besar dan mengganggu mental anak asuh Pep.
Full-time in the Carabao Cup quarter-final: Southampton 2-0 Manchester City https://t.co/POsAyl5cyO pic.twitter.com/vGROBNfDB3
β Guardian sport (@guardian_sport) January 11, 2023
Kekalahan-kekalahan berikutnya pun menghampiri Manchester City. Mereka takluk dari MU di Old Trafford 2-1. Lalu dikalahkan Tottenham Hotspur ketika melakoni partai away 1-0.
Manchester City have lost every game theyβve played at the Tottenham Hotspur Stadium:
1-0
2-0
2-0
1-0
1-0They leave again with nothing π¬ pic.twitter.com/HYJyT3Vnnu
β B/R Football (@brfootball) February 5, 2023
Rentetan kekalahan tersebut tak bisa dimaklumi bagi klub sebesar City. Tak ada alasan lain lagi bagi Pep. Masalah Inilah sebenarnya yang sedang dipikirkan dan dicari solusinya oleh Pep dengan serius.
Kasus Dan Ancaman Hukuman
Saat tim sedang berbenah, eh malah ditimpa masalah yang jauh lebih besar lagi. Pada bulan Februari 2023, Manchester City diduga terlibat beberapa kasus pelanggaran Financial Fair Play (FFP) dalam kurun waktu tahun 2009 hingga 2018.
Atas dugaan tersebut, selama investigasi yang berjalan empat tahun ke depan, FA berhak memberikan hukuman bagi Manchester City jika terbukti bersalah. Tak main-main, hukumannya adalah pengurangan poin, pencopotan gelar, hingga degradasi.
Siapa yang tak kaget mendengar kabar tersebut? Semua skuad termasuk Pep sontak terkejut. Namun apa yang dilakukan? Mereka hanya pasrah dan menerima kenyataan sambil menjalankan sisa akhir musim ini.
If Manchester City are found guilty over breaking financial rules across nine seasons by an independent commission, what should their punishment be? π€ pic.twitter.com/dow9F9NC3M
β ESPN FC (@ESPNFC) February 6, 2023
Pep dan 3-2-4-1
Ajaibnya, justru setelah adanya akumulasi masalah tadi, City malah bisa bangkit. Mental mereka tak turun. Mereka malah ingin menunjukan di sisa akhir musim ini, bahwa mereka masih yang terbaik di Liga Inggris.
Pep pun demikian. Ia berusaha dengan pihak manajemen menenangkan para pemain sekaligus mencari cara agar tim ini bangkit kembali. Dengan cara apa Pep melakukannya? Ia terus bereksperimen dan akhirnya menemukan format baru bagi City.
Pep Guardiola decided to deploy the 3-2-4-1 formation with Stones in midfield in the second half of the season and now heβs 23 games unbeaten and just three wins away from winning the treble π³π€― pic.twitter.com/4laYljDkP4
β Fanzine Football (@Fanzine_com) May 17, 2023
Ya, 3-2-4-1 adalah formasi baru yang diracik oleh Pep. Nah, apa sih uniknya formasi ini? Ternyata sejak rumor hengkangnya Cancelo, Pep berupaya menyiasatinya dengan mengubah cara bermain yang tak menggunakan bek sayap.
Walker atau Akanji ditempatkan di tiga bek sebelah kanan. Sementara Ake atau Laporte bergantian menempati tiga bek sebelah kiri. Sedangkan di posisi gelandang bertahan, Rodri akhirnya punya partner yang bisa membuat City βmenang jumlahβ atas gelandang lawan ketika membangun serangan.
Sementara itu, Gundogan dan De Bruyne lebih difungsikan lebih menyerang sisi Half Space lawan. Sementara dua sayap serangnya, masih berfungsi sama seperti format sebelumnya, yakni untuk menguasai lebar lapangan.
Guardiola dispuso al Manchester City sobre un 3-2-4-1 con balΓ³n, con un dominio absoluto en la primera media hora. Stones operΓ³ en el centro del campo, junto a Rodri, lo que permitiΓ³ a De Bruyne y GΓΌndogan presionar mΓ‘s arriba gracias a sus posiciones iniciales mΓ‘s adelantadas. pic.twitter.com/iVaHryGohx
β The Coaches’ Voice en espaΓ±ol (@CoachesVoice_es) May 18, 2023
Fenomena Rico Lewis
Di saat Pep hubungannya tak baik dengan Cancelo. Ia sempat mencoba pemuda bernomor punggung 82, Rico Lewis sebagai partner Rodri sebagai gelandang bertahan.
π¨ | #ManCity are closing in on new long term deal for Rico Lewis with an agreement set to be completed soon β only final details remain.
Pep Guardiola is a βbig fanβ of Rico and knows his potential at the Club.
[via @FabrizioRomano] pic.twitter.com/obZoGrS4FJ
β City Chief (@City_Chief) May 22, 2023
Namun Pep tentu tahu. Lewis adalah pemain yang masih terlalu muda. Ia tak bisa dibebankan untuk terus-menerus dipaksa main bagus. Terbukti, fase penurunan pun mulai dialami Lewis.
Tepatnya ketika laga melawan Spurs di bulan Februari 2023. Ia melakukan kesalahan elementer yang membuat City akhirnya kalah 1-0. Mulai saat itulah, Pep mengevaluasinya.
Peran Baru John Stones
Lantas siapa dong yang bisa menjadi partner yang tepat bagi Rodri di formasi baru Pep itu? Ya, jawabannya adalah John Stones. Revolusi peran Stones ini mengejutkan. Bagaimana bisa bek tengah yang lumayan lambat dan kadang blunder, ditempatkan di lini tengah?
Pep tentu tahu mengapa Stones ditempatkan di posisi baru itu. Di situ Stones selain terlibat dalam membangun serangan, sekaligus bisa menjadi back up bagi pemain belakang ketika kondisi City diserang. Ketika terkena counter attack lawan pun, Stones bisa dengan cepat menutup bek tengah maupun bek kanan.
John Stones explains why he’s loving life in his new hybrid role under Pep Guardiola π pic.twitter.com/glfuexXHT0
β Sky Sports Premier League (@SkySportsPL) April 14, 2023
Dan terbukti hasilnya. Sejak Stones menempati posisi itu pada laga Liga Champions melawan Leipzig yang berkesudahan 7-0, City makin gacor. Stones juga tak lupa menghasilkan gol di posisi barunya itu. Seperti kala melawan Leicester maupun Arsenal di Etihad.
Tak Terkalahkan
Nah, sejak formasi 3-2-4-1 serta peran baru Stones itulah, Manchester City menjadi tim yang belum terkalahkan di semua kompetisi. Bayangkan, terakhir kali City kalah yakni ketika tandang ke Spurs pada laga Liga Inggris tanggal 5 Februari 2023. Setelah itu, tuah 3-2-4-1 Pep menerkam semua lawan-lawanya.
Hingga pekan ke-37 Liga Inggris, The Citizens sudah 25 kali tak terkalahkan di semua kompetisi. Mereka sekaligus mampu mengkudeta Arsenal dari puncak klasemen dan menjadi juara Liga Inggris.
πππππππππππππππππππππππππβ¦
Manchester City make it 25 games unbeaten in all competitions following a 1-1 draw at Brighton. πͺ pic.twitter.com/lVYJB00WcV
β Football Daily (@footballdaily) May 24, 2023
Mereka juga berhasil lolos ke final Piala FA dan Liga Champions musim ini. Semakin dekat saja untuk meraih treble winner musim ini. Namun, yang perlu dicatat dari semua ini adalah, titik balik dan proses yang dilalui City setelah beberapa masalah melandanya pada paruh musim.
Terlepas dari fenomena olengnya Arsenal, tapi kalau Manchester City tak bisa bangkit dari keterpurukan itu, toh sama saja. Manchester City tak bakal bisa mencapai titik ini. Dan, tak berlebihan juga jika mengatakan mereka adalah tim terbaik di dunia saat ini.
LOVE THIS CITY! π pic.twitter.com/B94QPTa1lA
β Manchester City (@ManCity) May 20, 2023
Sumber Referensi : mirror, skysports, dailymail, theathletic