
Tim-Tim Kecil yang Tampil Luar Biasa di Awal Musim 2023/24
admin
- 0
Awal musim di setiap liga akan selalu menyuguhkan kejutan. Drama demi drama akan selalu tersaji di awal musim. Tak terkecuali di awal musim 2023/24. Sejak sepak mula, musim ini sudah memberikan kejutan baru. Dari mulai terkaparnya Chelsea sampai terperosoknya Sevilla ke zona bawah La Liga.
Namun, awal musim bukan hanya milik tim-tim besar. Entah mereka yang tampil moncer maupun sebaliknya. Awal musim juga menjadi panggung bagi tim-tim kecil untuk membuktikan diri di kompetisi tertinggi. Yap, di awal musim ini kita sudah dipertontonkan penampilan luar biasa dari tim-tim yang sering disebut kelas teri.
Mereka bahkan menggebrak liganya masing-masing. Nah, berikut ini adalah tim-tim kecil yang penampilannya luar biasa di lima liga top Eropa awal musim ini. Siapa saja mereka?
Girona
Barangkali karena bernaung di perusahaan yang sama, awal musim ini Girona ikut-ikutan garang seperti Manchester City. Tim yang dilatih Michel mengobrak-abrik La Liga di awal musim ini. Girona bahkan bisa duduk di peringkat kedua La Liga sampai jornada keenam. Mereka sudah mengumpulkan 16 poin, hasil dari 5 kali menang dan sekali imbang dalam enam laga.
Girona bahkan menyapu bersih lima pertandingan terakhir dengan kemenangan sebelum laga melawan Villarreal. Yang menarik tim yang dihadapi Girona bukan sekelompok tim entengan. Pada jornada ketiga misalnya, Girona berhasil mengalahkan sang juara Liga Eropa, Sevilla. Girona juga sudah mencetak 16 gol dalam enam laga di La Liga.
Jauh lebih banyak dari Real Madrid yang baru mencetak 11 gol dalam rentang waktu yang sama. Yangel Herrera yang diboyong dari Manchester City dan Savio yang dipinjam dari Troyes adalah dua di antara pemain lain yang berperan di balik meroketnya Girona. Yangel sudah mencetak tiga gol dan satu asis dari enam laga, sedangkan Savio mengemas dua gol dan tiga asis juga dalam enam laga.
Girona have taken La Liga by storm! 🔴⚪️
They lead 4-1 against Mallorca after a flurry of goals in the first half from David Lopez, Artem Dovbyk, Ivan Martin and Yangel Herrera!
They’re currently top of the league. 🔝#TheGoalpostNews #GironaMallorca #Girona #Mallorca #LaLiga pic.twitter.com/cf5omB1YHp
— The Goalpost (@TGoalpost) September 23, 2023
VfB Stuttgart
Jika di La Liga ada Girona, di Jerman VfB Stuttgart menjadi kejutan di empat besar. Sampai spieltag kelima, Stuttgart duduk di peringkat ketiga Bundesliga. Mengungguli RB Leipzig, Hoffenheim, dan Borussia Dortmund. Stuttgart nyaman di bawah Leverkusen dan Bayern Munchen dengan koleksi 12 poin, hasil dari satu kekalahan dan empat kali menang.
Benar, meski sudah kalah, yakni ketika menghadapi RB Leipzig, namun Stuttgart belum pernah meraih hasil imbang sampai spieltag kelima. Berbeda dengan dua tim teratas Bundesliga. Tidak hanya itu, VfB Stuttgart juga sangat produktif di awal musim ini. Sudah 17 gol tercipta dan hanya kebobolan tujuh gol saja.
THREAD👇#VfB Stuttgart this season :
5 Games
4 Wins
1 Loss
Goals scored : 17
Goals conceded : 7 #VfB #Bundesliga pic.twitter.com/kjoc4dCiHS— Drin Gashi (@dringashi98) September 23, 2023
Ditukangi keponakan Uli Hoeness, Sebastian Hoeness, penampilan Stuttgart begitu solid di awal musim ini. Dari lini belakang, tengah, dan lini depan semua menjadi senjata mematikan. Di lini belakang, Stuttgart diperkuat mantan kiper Bayern Munchen, Alexander Nubel. Sektor bek ditopang eks pemain Dortmund, Dan-Axel Zagadou.
Dan di lini depan, selain Deniz Undav yang dibeli dari Brighton, mereka menemukan permata dari Prancis, Serhou Guirassy. Pemain murah yang dibeli dari Rennes itu bahkan sudah mencetak 10 gol dan untuk sementara menjadi top skor Bundesliga mengalahkan Harry Kane.
Stuttgart’s Serhou Guirassy leads the Bundesliga with 10 goals in five matches 🔥
He’s the first player in Europe’s top five leagues to reach double digits this season 👏 pic.twitter.com/lOQzanHleA
— ESPN FC (@ESPNFC) September 22, 2023
Brighton and Hove Albion
Jika musim lalu Brighton and Hove Albion naik secara perlahan, di awal musim ini mereka langsung tancap gas. Sampai pekan keenam Liga Inggris, anak asuh Roberto De Zerbi sudah menduduki peringkat ketiga. Mengoleksi 15 poin buah dari lima kemenangan dan sekali kalah, yaitu melawan West Ham.
Sisanya, The Seagulls tampil sangat bagus. Tidak hanya bermain penguasaan bola, tapi juga produktif mencetak gol. Setiap laganya, saat menang, Brighton tidak pernah mencetak gol kurang dari tiga. Tak terkecuali saat melawan Newcastle yang perkasa musim lalu.
Manchester United yang kuat itu pun sudah menjadi korban si burung camar. Setan Merah dikalahkan di rumahnya sendiri 3-1. Kaoru Mitoma, Pervis Estupinan, Solly March, sampai Pascal Gross dan Evan Ferguson menjadi pemain vital Brighton. Bahkan nama yang terakhir sudah mengemas empat gol dalam enam laga.
5/6 – Brighton and Hove Albion have won five of their first six Premier League matches this season (L1) – they are first side not among the ‘big six’ (Arsenal, Chelsea, Liverpool, Man City, Man Utd and Spurs) to do so in a season since Charlton Athletic in 2005-06. Knocking. pic.twitter.com/LhOInYRRHK
— OptaJoe (@OptaJoe) September 24, 2023
Lecce
Setelah dari Inggris, kita terbang ke Italia untuk melihat bagaimana Lecce bisa bertengger di posisi ketiga sampai giornata kelima. Tim yang bermarkas di Via del Mare itu mengoleksi 11 poin dari tiga kali kemenangan dan dua hasil seri. Menariknya ada tim seperti Lazio yang dikalahkan Lecce.
Tim ini selama bulan Agustus kemarin tidak pernah sekali saja menelan kekalahan di seluruh pertandingan. Sebelum mengalahkan Lazio, Lecce sudah mengalahkan Como di Coppa Italia. Setelah melumat pasukan Maurizio Sarri, Lecce menahan imbang finalis Liga Konferensi Eropa musim lalu, Fiorentina.
Sebuah kejutan di lima pekan awal Serie A. Lecce kini menempati peringkat ketiga. Hanya dua tim kota Milan yang ada di atasnya.
Dahulu, beberapa pemain pernah membela Lecce.
Javier Chevanton, Antonio Chimenti, Giullermo Giacomazzi, Galeri Bojinov.Selain mereka, siapa lagi? pic.twitter.com/HK0tiAJzoy
— SERIE A LAWAS (@SerieA_Lawas) September 25, 2023
Tidak seperti klub-klub sebelumnya di daftar ini, Lecce seret dalam mencetak gol. Dari lima laga di Serie A, Lecce baru mencetak delapan gol dan kebobolan separuhnya. Tapi kompetisi liga memang bukan hanya perkara gol. Hasil akhir menjadi lebih menentukan.
Roberto D’Aversa tahu itu. Mantan pelatih Sampdoria tersebut menularkan mentalitasnya pada pemain Lecce. Meskipun baru bekerja pada Juni 2023 lalu, D’Aversa memberi dampak cepat untuk Salentians. Dilansir Goal, pelatih yang satu ini memperoleh penghargaan Pelatih Terbaik Serie A Bulan Agustus.
Hasil membawa Lecce bertengger di peringkat 4 klasemen, Roberto D’Aversa menjadi pelatih terbaik bulan ini. pic.twitter.com/qleoGtE0OA
— SERIE A LAWAS (@SerieA_Lawas) September 20, 2023
Roberto D’Aversa mengalahkan pelatih kawakan lainnya seperti Simone Inzaghi, Maurizio Sarri, Stefano Pioli, sampai Massimiliano Allegri. Awal musim ini Lecce cukup sibuk di bursa transfer. Namun, dasar tim kecil, tidak ada yang memperhatikan hal itu. Lagi pula pemain yang didatangkan bukanlah pemain bintang.
Namun, mereka punya pengaruh. Misalnya, Nikola Krstovic. Pemain muda yang dibeli dari klub Slovakia, Dunajska Streda itu adalah top skor klub dengan mencetak tiga gol dalam lima laga.
Stade Brestois
Terakhir, ada Stade Brestois 29 yang memberi kejutan di Liga Prancis. Alih-alih Marseille atau PSG, justru Brest yang memuncaki klasemen Ligue 1 sampai pertandingan keenam tuntas. Stade Brestois memang tidak menyapu bersih laga dengan kemenangan atau tanpa kekalahan, tapi mereka sejauh ini sudah mengumpulkan 13 poin.
LE STADE BRESTOIS EST ET RESTERA LEADER DE LIGUE 1 À L’ISSUE DU WEEK-END ! ❤️🤍🤯 pic.twitter.com/Gr8vIvxvH6
— MercaFoot (@MercaFoot_) September 23, 2023
Empat kali menang, sekali imbang, dan satu kali menelan kekalahan. Satu-satunya kekalahan itu diraih kala menghadapi Marseille yang diperkuat eks pemain Watford, Ismaila Sarr. Sementara hasil imbang diperoleh saat menjamu Rennes.
Menariknya, tim yang diasuh Eric Roy itu di pekan lalu sudah mengalahkan mantan juara Liga Prancis, Lyon. Sebelumnya runner-up musim lalu, RC Lens terkapar di hadapan Brest. Tidak ada pemain istimewa di skuad Brestois. Barangkali hanya Marco Bizot yang cukup familiar karena pernah memperkuat Timnas Belanda.
5 Saves terbaik dari Pekan 5 Ligue 1 termasuk dua diantaranya penyelamatan gemilang Marco Bizot! Cek rekap momenya di sini!#beINLigue1 pic.twitter.com/mGJZQrOx5c
— beIN SPORTS (@beINSPORTSid) September 20, 2023
Sisanya paling hanya pemain buangan. Seperti Jordan Amavi dari Marseille dan Martin Satriano, pemain muda yang dipinjam dari Inter. Di tangan Eric Roy yang pernah bekerja sebagai direktur olahraga Watford, Brest bermain ofensif dan sering kali mendominasi permainan. Tak ayal apabila Brest bisa mencetak delapan gol dari enam laga. Meskipun kebobolannya juga banyak, yaitu enam gol.
Nah, itulah tadi tim-tim kecil yang tampil luar biasa di awal musim ini. Menurut Football Lovers, kira-kira tim mana yang bisa bertahan lebih lama di klasemen teratas?
Sumber: BuliNews, TheAthletic, Goal, FrancetvInfo, Transfermarkt