
Rasmus Hojlund TIDAK COCOK dengan Manchester United?
admin
- 0
Rasmus Hojlund dan Manchester United saling jatuh hati. Manchester United mendamba Hojlund. Hojlund pun sangat senang apabila bisa terbang ke Inggris, menandatangani kontrak dengan Manchester United. Persis hubungan sepasang kekasih.
Akan tetapi sebuah hubungan tidak selamanya indah. Awal bertemu memang menumbuhkan rasa cinta yang kemudian makin mekar saat pacaran. Namun apa yang indah kelihatan bernoda setelah kawin. Ketidakcocokan di sana-sini mulai tampak.
Begitulah hubungan Rasmus Hojlund dengan Manchester United hari ini. Walaupun diplot striker, Hojlund masih kesulitan untuk mencetak gol, terutama di Liga Primer Inggris. Apakah mungkin ini karena Hojlund sebetulnya tidak cocok dengan Manchester United, atau malah sebaliknya?
Kedatangan Rasmus Hojlund ke Manchester United
“Manchester United butuh striker.” Begitu teriakan para penggemar ketika musim baru hendak dimulai. Manchester City saja punya Erling Haaland. Liverpool punya Darwin Nunez. Masa Manchester United tidak punya striker? Nyatanya seperti itulah yang juga ada di benak Erik ten Hag.
Dalam skema Ten Hag, kebutuhan akan striker utama tidak bisa diganggu gugat. Mantan pelatih Ajax itu memberikan banyak opsi ke manajemen. Tapi, satu yang paling serius didekati adalah Rasmus Hojlund. Pemain Atalanta yang entah bagaimana menggiurkan Ten Hag.
Copenhagen sold Rasmus Hojlund for £1.5m in January 2022 🇩🇰
He now returns to his boyhood club with Manchester United as a £72m player 🤑
— GOAL News (@GoalNews) October 24, 2023
Untuk mendapatkan jasa sang striker, Ten Hag bahkan sampai menghubunginya secara pribadi. Hasutan Ten Hag meluluhkan Hojlund. Keinginan untuk gabung Manchester United pun terbit dari lubuk hati Hojlund. Negosiasi pun mulai berjalan.
Namun, sebagaimana klub kecil lainnya, Atalanta tidak mau bintangnya itu lepas begitu saja. Setidaknya harus ada keuntungan tinggi yang masuk. Sempat terjadi tarik ulur, terutama soal harga, tapi kegagalan merekrut pemain seperti Harry Kane memaksa MU untuk serius mengejar tanda tangan Hojlund.
Alhasil, banderol 72 juta poundsterling (Rp1,3 triliun) dikeluarkan untuk memastikan Hojlund tiba di Old Trafford. Rinciannya, Manchester United akan membayar 64 juta poundsterling (Rp1,2 triliun) di awal, sedangkan sisanya berupa bonus. Demikian yang dilaporkan Sky Sports.
Tidak Bisa Langsung Bermain
Rasmus Hojlund tiba di Old Trafford beberapa hari sebelum sepak mula Liga Inggris. Ia mengurus tetek-bengek yang berkaitan dengan transfer. Hojlund juga menjalani tes medis di Manchester United. Namun, nah ini masalahnya. Manchester United mendapat kabar buruk karena dari hasil tes medis, Hojlund tidak benar-benar dalam kondisi fit.
Setan Merah tidak bisa memakainya langsung. Setibanya di Manchester United, Hojlund masih mengalami cedera ringan yang didapat saat sesi latihan pramusim bersama Atalanta. Menurut berbagai keterangan, Hojlund mengalami masalah di sekitar pahanya atau gangguan adduktor.
🚨 Man United have suffered a HUGE BLOW after realising Rasmus Hojlund’s injury is worse than first feared. 🤕🤦♂️
(Source: talkSPORT) pic.twitter.com/ncpfZwPkVA
— Transfer News Live (@DeadlineDayLive) August 10, 2023
Gejala cedera itu ternyata sudah mulai ditunjukkan saat Hojlund menjalani musim terakhirnya bersama La Dea. Entah pertanda atau bagaimana, tidak bisa langsung bermain untuk Manchester United bisa jadi membuatnya terlambat beradaptasi.
Mantan pemain Sturm Graz itu memulai debutnya saat Premier League memasuki pekan ke-4. Hojlund turun di babak kedua menggantikan Anthony Martial kala Manchester United digilas Arsenal 3-1. Hojlund hanya bermain 23 menit dan jumlah sentuhannya tak sampai 10 di laga itu. Jumlah tendangannya bahkan hanya satu.
Start Buruk di EPL
Pertanda bapuk? Terlalu terburu-buru mengatakan demikian hanya dari satu laga. Tapi kalau bicara konteks sekarang, mungkin tidak terlalu salah bilang begitu. Sudah enam laga Hojlund bermain di Liga Inggris hingga pekan ke-9, tapi tidak ada satu pun gol yang diciptakan olehnya.
Not tweeting till Rasmus Hojlund gets his first Premier league goal. pic.twitter.com/fxy4nVaGaV
— 𝕄𝕌ℕ𝔼𝔼𝔹 🇵🇸 (@UTDMuneeb) October 16, 2023
Ini berbanding terbalik saat Hojlund menjalani debutnya di Serie A. Hanya butuh lima laga awal di Serie A, Hojlund sudah bisa mencetak gol debutnya di kompetisi tersebut. Yaitu saat Atalanta bermain imbang kontra Spezia pada 4 Januari 2023 lalu. Menariknya, itu dilakukan Hojlund sebagai pemain pengganti yang masuk di babak kedua.
Di laga berikutnya menghadapi Bologna, Hojlund juga mencetak satu gol. Dengan kata lain, dalam enam laga debutnya di Serie A, Hojlund telah mengantongi dua gol. Jauh lebih baik dari enam laga yang dilakoni Hojlund di Liga Inggris. Apakah Hojlund sungguh-sungguh mandul? Sulit menjawabnya karena Hojlund sudah mencetak tiga gol di Liga Champions.
Rasmus Hojlund’s game by numbers vs. Bayern Munich:
100% aerial duels won
17 touches
2 duels won
2 shots
1 shot on target
1 goalFirst of many Champions League goals. 👏 pic.twitter.com/n7AoGfSeCc
— Statman Dave (@StatmanDave) September 20, 2023
Gol MU di Premier League Datang dari Pemain Tak Terduga
Kok bisa ya, Hojlund bisa mencetak gol di Liga Champions, sedangkan di Liga Inggris tidak? Pemain Denmark itu masih berusaha keras untuk mencetak gol debutnya di Liga Inggris, meski dengan tertatih-tatih. Di saat Hojlund belum mencetak gol debutnya di Liga Inggris, gol-gol MU justru datang dari pemain tak terduga.
Siapa bakal mengira, hingga pekan ke-9, justru pencetak gol terbanyak Setan Merah di Liga Inggris adalah Scott McTominay (3 gol)? Selain McTominay, pemain seperti Diogo Dalot, Casemiro, Bruno Fernandes, bahkan Eriksen dan Hannibal sudah mencetak satu gol.
Striker MU? Hanya Marcus Rashford yang sudah mencetak gol di Liga Inggris. Itu pun cuma sebiji. Apa yang salah dari lini serang Manchester United? Ke mana perginya Rasmus Hojlund?
Scott McTominay scored four goals over the international break.
Now he 𝐟𝐢𝐧𝐚𝐥𝐥𝐲 has his first Premier League goal of the season 😤 pic.twitter.com/OaaBLvrpl3
— B/R Football (@brfootball) April 8, 2023
Koneksi Buruk Hojlund dan Rashford
Pengamat sepak bola sekaligus legenda Newcastle United, Alan Shearer berbicara di BBC Match Of Day seperti dikutip Mirror, bahwa penyerang MU harus lebih aktif menciptakan peluang. Dengan hadirnya Hojlund sebagai predator nomor sembilan, seharusnya bukan perkara rumit untuk mewujudkannya.
Lagi pula Hojlund bukan tipe striker yang mau enaknya saja. Ia tidak menunggu di sepertiga akhir saja. Tapi Hojlund adalah striker dengan mobilitas yang tinggi. Lihat betapa ia bekerja keras saat diturunkan. Sejauh ini, menurut Fbref, walau baru bermain enam kali di Liga Inggris, tapi Hojlund mengemas 122 sentuhan.
Tidak hanya itu, atribut dribel Hojlund juga menawan. Di Footystats, hampir semua statistik Hojlund yang berkaitan dengan dribel hijau. Sejauh ini, Hojlund melakukan sembilan kali percobaan dribel dengan lima di antaranya sukses. Jika dirata-rata, Hojlund melakukan 1,93 dribel per 90 menit.
🎙️ | Rasmus Hojlund on Marcus Rashford:
“You can see we are trying to find each other. In the Sheffield [United] game, he nearly got an assist to me, and I think he has already assisted me twice in the Champions League.
“We are definitely trying to find each other on the pitch… pic.twitter.com/VKMjyYDp9g
— UtdDistrict (@UtdDistrict) October 25, 2023
Masalahnya Hojlund jarang mendapat suplai bola. Koneksinya dengan Rashford juga masih buruk. Mantan pemain Aston Villa, Darren Bent, dikutip Optus mengatakan, Hojlund dan Rashford belum bisa menemukan kekuatannya di lini depan.
“Saat Rashford menguasai bola, Hojlund tidak tahu apakah harus masuk ke kotak penalti atau berlari. Ada kalanya dia (Rashford) terlalu rakus. Andai kedua pemain ini memiliki hubungan yang bagus, saya pikir mereka akan menjadi lebih baik,” kata Bent.
Pemain MU Tidak Menganggap Keberadaan Hojlund
Seperti apa yang pernah dikatakan Alan Shearer. Manchester United kekurangan kreativitas di lini tengah. Ten Hag, kata Shearer, harus mengarahkan pemainnya untuk lebih banyak mengolah bola dan mengoper. Hojlund yang ditaruh di lini depan sebagai penyerang tunggal mesti disuplai dengan tiga pemain di belakangnya: Bruno Fernandes, Rashford, Antony, maupun Garnacho.
Sayangnya, sejauh ini walaupun memiliki Hojlund, Manchester United seolah masih tidak bermain dengan striker murni. Para pemain Manchester United di atas lapangan atau secara taktikal tidak menganggap keberadaan Hojlund. Legenda Timnas Belanda, Ruud Gullit juga membaca gejala tersebut.
Dilansir Mirror, Gullit yakin kalau para pemain MU tidak memberikan bola ke Hojlund, terutama saat fase menyerang. Gullit juga menilai hal itulah yang membuat Hojlund frustrasi. “Jika ia (Hojlund) bisa mencetak gol, maka dia akan mendapat kepercayaan diri. Pemain lain pun akan mencarinya,” kata Gullit.
Gullit membandingkan Hojlund dengan Marco Van Basten. Menurutnya Van Basten bisa sering cetak gol karena didukung oleh umpan-umpan darinya. Karena Gullit sedikit pun tidak pernah ragu menyuplai bola ke Van Basten.
Nah, hal itulah yang semestinya ditiru oleh para pemain MU. Karena jika melihat permainannya di Atalanta, Hojlund juga sering dibantu oleh pemain lain, seperti Jeremie Boga.
Well, layaknya hubungan pasutri, seiring waktu ketidakcocokan pasti muncul, tapi bagaimana mengolah ketidakcocokan, itu yang terpenting. Karena dari sana nasib sebuah hubungan ditimbang-timbang. Apakah akan langgeng atau bercerai di tengah jalan.
Sumber: Mirror, Express, Optus, Sporsjoe, Goal, Mirror, SkySports, Fbref, Footystats, FotMob