
Pemain Bintang yang Konon Membenci Jose Mourinho
admin
- 0
Kiprah Jose Mourinho, manajer yang melabeli dirinya sendiri sebagai The Special One memang tak diragukan lagi. Tapi pelatih yang satu ini juga tak bisa dipisahkan dari hal-hal yang berbau kontroversi. Bahkan, ia kerap jadi sumber masalah itu sendiri. Apalagi mulutnya yang pedas itu sering tak terkontrol
Jadi tak heran beberapa pemain sering bermasalah dengannya. Yang sudah lama bekerja dengannya pasti paham akan sifatnya itu, tapi tidak dengan pemain berikut ini. Mereka konon masih menyimpan rasa benci kepada manajer berusia 60 tahun tersebut. Siapa saja mereka?
Eden Hazard
Pemain pertama adalah Eden Hazard. Ia sebetulnya harus banyak berterima kasih pada Jose Mourinho karena secara tidak langsung pelatih asal Portugal itu berjasa dalam perkembangan permainannya. Namun, ia justru masih memiliki dendam pada mantan pelatihnya itu.
Keduanya pernah bekerja sama saat di Chelsea. Awalnya baik-baik saja. Namun semuanya berubah justru setelah keduanya saling bahu membahu membawa The Blues juara Liga Inggris musim 2014/15. Hubungan mereka pun mulai memanas. Itu semua berawal pada laga melawan Leicester City musim 2015/16. Hazard yang mengalami cedera dan dirawat justru membuat Mourinho kesal.
A gentle reminder that Jose Mourinho conceded using the Portuguese phrase “filho da puta”, meaning “son of a b**** or w****”, as Dr Eva Carneiro ran onto the pitch to treat Eden Hazard during a match against Swansea. pic.twitter.com/YqXEbMSJm7
— City Chief (@City_Chief) August 18, 2018
Itu karena tim perawat, Eva Carneiro bertindak di luar keinginan Mourinho. Hazard merasa butuh perawatan sesegera mungkin, tapi sang pelatih ternyata tak berpikir demikian. Menurut Mou, dengan situasi yang sedang tertinggal, itu hanya membuang-buang waktu.
Setelah itu, Hazard hilang respect dengan Mou, begitupun sebaliknya. Mou bahkan dengan terang-terangan mengkritik sang pemain. Menurut Pundit Feed, dipecatnya Mourinho di akhir musim 2015/16 disebabkan oleh konfliknya dengan Hazard.
Kevin De Bruyne
Satu lagi mantan pemain Chelsea yang konon pernah membenci Mourinho adalah Kevin De Bruyne. Awalnya, pemain asal Belgia itu memang tak mendapat tempat di skuad utama Chelsea. Namun, pada tahun 2013 De Bruyne yang baru pulang dari masa peminjaman di Werder Bremen mendapat angin segar ketika Jose Mourinho datang.
Pelatih kawakan itu berusaha meyakinkan sang pemain untuk tetap tinggal di London dengan iming-iming menit bermain yang lebih. Jelas itu membuat sang pemain tergoda karena selama ini De Bruyne begitu menantikan kesempatan untuk bermain di skuad utama The Blues.
Jose Mourinho insists allowing Kevin De Bruyne to leave Chelsea for Wolfsburg was NOT his decision as he reveals Belgium star ‘wanted to leave’ and ‘didn’t have the patience’ to wait for his chance at Stamford Bridge. pic.twitter.com/97jHYLElBl
— Frank Khalid OBE (@FrankKhalidUK) June 22, 2021
Tapi Mourinho tak menepati janjinya. Di tengah harapan yang mulai tumbuh, Mourinho justru mendatangkan pemain yang posisinya hampir sama dengan De Bruyne, yakni Willian dari Anzhi Makhachkala.
Dilansir Mirror, pada salah satu jumpa pers, Mourinho justru mengatakan kalau De Bruyne tak membuatnya terkesan. Frustrasi dengan kurangnya waktu bermain, De Bruyne yang kadung sebel akhirnya mengajukan permohonan untuk dijual. De Bruyne sempat memberikan klarifikasi kalau dirinya sudah tak marah pada Mou. Tapi hati siapa yang tahu.
Dani Alves
Berikutnya ada Dani Alves. Mungkin Alves jadi satu-satunya pemain dalam daftar yang tak pernah merasakan bagaimana rasanya dilatih oleh Jose Mourinho. Meski begitu, tumbuhnya rasa benci pada Mourinho tak bisa dihindarkan. Mengingat Mourinho merupakan pernah melatih Real Madrid, rival Barcelona.
Dilansir The Sun, kebencian terhadap Mourinho dimulai ketika Dani Alves pertama kali melakoni laga El Clasico menghadapi Real Madrid asuhan pelatih berpaspor Portugal itu. Menurut Alves, Mourinho merupakan manajer yang kontroversial dan kerap menghalalkan segala cara untuk meraih kemenangan atau sekadar mengintervensi lawan-lawannya.
Menurut pemain asal Brazil itu, Madrid memang klub hebat, tapi mereka belum bisa menandingi Barcelona meski telah mendatangkan Mourinho. Mantan pelatih Chelsea itu justru menjadikan El Real sebagai tim yang kotor. Karena Madrid jadi tim iri dan tak bisa menerima kekalahan.
Ricardo Quaresma
Meskipun sama-sama dari Portugal, bukan berarti Ricardo Quaresma memiliki hubungan yang baik dengan Jose Mourinho. Keduanya pernah bekerjasama setidaknya dua kali ketika masih sama-sama membela Porto dan Inter Milan. Bahkan Quaresma juga tercatat sebagai pemain yang menjuarai Liga Champions bersama Inter musim 2009/10.
Dianggap gemilang, Jose Mourinho membawanya ke Inter. Ia jadi salah satu pembelian mahal Serie A Summer Transfer 2008.
lagi-lagi ekspektasi tinggi tak sanggup dipenuhi Ricardo Quaresma. Pada paruh musim, Inter meminjamkannya ke Chelsea namun hal ini juga tak berpengaruh banyak pic.twitter.com/pUoWH09iEu
— SPORT7 (@sport7trans7) February 4, 2021
Kembali bekerja sama untuk kedua kalinya di Inter membuat Quaresma menaruh harapan banyak pada Mourinho. Tapi sang pelatih justru menghambat karir Quaresma. Menurut Sportskeeda, Quaresma justru tak jadi pilihan utama Mourinho di Inter. Menurut sang pelatih, Quaresma tak mau belajar dari kesalahan. Jika dia mau lebih disiplin, Mourinho mau memberikan kesempatan bermain yang lebih untuknya.
Quaresma pun kesal dengan sikap Mourinho yang mencampakkannya. Sejak saat itu, pemain yang dikenal dengan teknik Trivelanya itu mengutuk Mourinho yang mendatangkannya tapi tak menggunakannya. Kepada beberapa media pun Quaresma mengakui kalau bergabung dengan Mourinho di Inter Milan adalah salah satu penyesalan terbesar dalam hidupnya.
Pepe
Pepe jadi nama yang cukup mengherankan muncul di daftar ini. Karena pada awalnya, Jose Mourinho dan sang pemain diketahui memiliki kedekatan ketika di Real Madrid. Namun, setelah melihat perlakuan berbeda sang manajer terhadap salah satu legenda klub, Iker Casillas, Pepe mulai meragukan kapasitas Mourinho sebagai pelatih.
Dilansir ESPN, Mourinho tak suka dengan Casillas yang memiliki kedekatan dengan beberapa pemain Barcelona. Padahal itu sebetulnya suatu hal yang wajar karena mereka sama-sama dari Spanyol. Mourinho bahkan menyebut Casillas sebagai anjing besar di ruang ganti Real Madrid.
Pepe geram dengan komentar pedas Mourinho terhadap Casillas. Menurutnya, tak sepatutnya Mou menilai seorang legenda klub seperti itu. Mourinho menanggapi pernyataan itu dengan mengejek Pepe. Terutama tentang bagaimana Pepe kehilangan tempatnya di tim utama karena ada Raphael Varane yang lebih muda dan lebih berkualitas ketimbang dirinya. Konon, hingga kini ejekan itu masih menyisakan luka di hati Pepe.
Sergio Ramos
Pepe bukan satu-satunya pemain yang tersulut emosinya ketika melihat sikap Jose Mourinho yang kadang tak menaruh filter di mulutnya. Sergio Ramos juga demikian. Ia bahkan sempat melakukan pertemuan rahasia dengan Florentino Perez untuk meminta langsung sang Presiden klub untuk memecat Mourinho.
Ramos mengatakan kepada presiden bahwa jika Mourinho tidak pergi, Ia mengancam akan hengkang dari Madrid. Ramos tidak suka ketika pelatih berusia 60 tahun itu secara terbuka mengkritiknya di sesi jumpa pers. Namun, ketika Ramos menanyakan mengapa Mourinho melakukan itu, sang pelatih justru diam dan mengeluarkan Ramos dari skuad utama di pertandingan Liga Champions tahun 2012.
Bastian Schweinsteiger
Yang terakhir ada Bastian Schweinsteiger. Ketidaksukaan sang pemain kepada Jose Mourinho timbul ketika keduanya sama-sama membela Manchester United. Daripada Mourinho, Bastian sebetulnya lebih dulu berseragam United setelah didatangkan oleh Louis Van Gaal musim panas 2015.
Dilansir Daily Mail, Bastian merupakan salah satu pemain penting di lini tengah MU saat itu. Tapi semuanya berubah ketika Jose Mourinho datang tahun 2016. Mantan pemain Bayern Munchen itu tak mendapat tempat di skuad utama. Mourinho bahkan menempatkan sang pemain di skuad Manchester United U-23. Itu bak sebuah hinaan bagi gelandang sekaliber Bastian.
Di musim 2016/17, Bastian hanya mengantongi empat pertandingan di bawah asuhan Mourinho. Ironisnya, tak ada satu pun yang ia catatkan di Liga Inggris. Alhasil, sang pemain pun di lego ke Chicago Fire pada akhir musim. Beberapa tahun berselang, Manchester Evening News mengungkap kalau Mourinho sudah minta maaf atas keputusannya di masa lalu. Tapi Bastian masih sulit untuk menerima kenyataan pahit itu.
Sumber: ESPN, The Sun, Pundit Feed, Goal, Libero