• September 22, 2023

Mengapa Memulangkan Messi ke Barcelona Adalah Ide Buruk?

Sulit move on ternyata tidak hanya menjangkiti seseorang yang baru putus, tapi juga klub sepakbola. Adalah Barcelona yang tampaknya masih belum bisa melupakan sang mantan, Lionel Messi. Itu dapat dipahami karena Blaugrana dulu melepas Messi lewat sebuah keterdesakan.

Jadi, wajar kalau mereka menginginkan kembali La Pulga saat kondisi sedang “membaik”. Tapi perlu dicatat, apa yang sudah pergi, saat kembali lagi belum tentu sama dengan ketika sebelum pergi. Dalam hal ini, kalaupun La Pulga kembali ke pelukan Barcelona, tidak berarti berdampak baik.

Malahan memulangkan Messi bisa menjadi ide yang buruk. Mengapa demikian? Berikut ini Starting Eleven memberikan alasannya mengapa memulangkan Messi ke Barcelona adalah ide yang buruk.

Tidak Konsisten Joan Laporta

Isu kepulangan Messi ke Barcelona sudah berhembus bahkan sejak tahun lalu. La Pulga menjadi bahan perbincangan hangat di berbagai media Spanyol. Tak sedikit yang menyebut peraih Piala Dunia itu ingin segera meninggalkan Paris Saint-Germain. Messi disebut-sebut ingin pulang ke Camp Nou.

Kabar itu mengemuka, terutama setelah PSG gagal melanjutkan kiprahnya di Liga Champions. Akan tetapi, kabar itu ditampik oleh Presiden Barcelona, Joan Laporta. Laporta dengan tegas mengatakan, pihaknya tidak mendapatkan kabar apa pun dari pihak Lionel Messi tentang kemungkinannya pulang ke Barcelona.

Berbicara kepada jaringan radio RAC1, yang juga dikutip Marca. Laporta menyebut, ia sama sekali tidak menjalin komunikasi dengan Lionel Messi. Sampai di sini isu kepulangan Messi ke Camp Nou harusnya selesai. Tapi pada tahun 2023, isu itu kembali berhembus.

Wakil Presiden Barcelona, Rafael Yuste meniupkan kabar itu melalui Marca. Pihaknya disebut-sebut sudah menghubungi kubu Messi. Di tempat lain, ketika ditanya soal apakah Messi akan kembali ke Barcelona, Laporta mengatakan “Ya” melalui saluran Cadena SER. Sementara, dikutip 90 Minutes, Pelatih Barcelona, Xavi juga membuka pintu untuk Messi.

Performa Messi di PSG

Meski belum benar betul apakah Messi akan pulang ke Camp Nou, tapi isu kepulangannya masih menjadi perbincangan hangat. Masalahnya, kalau Messi didatangkan kembali Barcelona, apakah itu akan menguntungkan klub itu sendiri? Rasa-rasanya tidak.

Walaupun berstatus pemain bintang dengan segudang trofi dan punya hubungan spesial dengan publik mes que un club, tapi di PSG, Messi dianggap sedang menurun performanya, terutama setelah Piala Dunia Qatar. Kebintangan dan kehebatan Messi tak kuasa mendongkrak penampilan PSG.

Usai Piala Dunia, La Pulga justru menelan lima kekalahan dari 13 laga kompetitifnya bersama PSG. Les Parisiens juga kehilangan dua gelar: Liga Champions dan Coupe de France. La Pulga pun dihujani kritik oleh penggemar PSG.

Kendati demikian, Messi sejatinya tidak buruk-buruk amat catatan individunya. Dari 15 laga di Ligue 1 setelah rehat dari Piala Dunia, Messi sudah mengemas delapan gol dan lima asis. Catatan lumayan itu, untuk seorang peraih Piala Dunia dianggap tidak memenuhi harapan. Messi harusnya bisa lebih baik dari itu. Apalagi ia tak membawa pengaruh signifikan untuk PSG.

Barcelona Sudah Mulai Era Baru

Urgensi mendatangkan Messi tidak hanya dilihat dari statistik individunya. Tapi apakah selama ini tanpa La Pulga, Barcelona menjadi porak-poranda? Kan tidak. Setelah ditinggal pergi Messi yang kontraknya tak bisa diperpanjang karena masalah fulus, Barcelona justru sudah memulai era baru.

Blaugrana sejauh ini telah memulai era baru dengan tim muda. Mereka mengesampingkan keberadaan pemain bintang. Xavi membangun tim ini dengan prinsip kolektivitas. Blaugrana memiliki pemain-pemain muda yang berkembang, seperti Pedro González dan Pablo Gavira.

Barcelona juga punya mesin gol Robert Lewandowski yang kini menjadi top skor La Liga dengan 19 gol. Mereka juga masih punya Raphael Dias Belloli. Lagi pula era baru Barcelona ini juga sudah membuahkan hasil. Selain Piala Super Spanyol yang sudah diraih, Barcelona juga sedang berlari untuk merebut gelar La Liga dari rivalnya.

Masalah Finansial

Barcelona mestinya bermuhasabah. Mereka ini sedang terperangkap masalah finansial, kok masih tetap ngeyel mau membeli Messi? Presiden La Liga, Javier Tebas bahkan telah memblokade transfer Barcelona pada musim panas agar masalah finansialnya tuntas.

Barcelona juga sedang berencana untuk merenovasi stadion mereka dan bersiap untuk pindah ke stadion sementara. Selama perbaikan Camp Nou, Barcelona akan pindah ke stadion yang pernah dipakai Olimpiade 1992, Estadi Olimpic Lluis Companys musim depan.

Dilansir The Athletic, renovasi Camp Nou bakal memakan biaya 90 juta euro (Rp1,4 triliun). Makanya, Barcelona sedang pontang-panting mencari pendanaan baru. Kalau saja musim depan mereka pindah stadion sementara, ini juga akan membahayakan finansial.

Para penggemar mungkin akan malas melintasi kota hanya untuk menonton Barcelona. Lagi pula jumlah kapasitas stadion yang akan dipakai sementara “hanya” 55 ribu kursi. Keuangan Barca akan bertambah rumit apabila Messi datang. Blaugrana harus mengalokasikan dana khusus untuk minimal, menggaji Lionel Messi.

Messi Bergaji Tinggi

La Pulga adalah pemain yang bergaji tinggi. Menurut catatan Football Reference seperti dikutip PSG Talk, gaji Messi di PSG hari ini adalah 63 juta euro atau sekitar Rp1 triliun. Messi termasuk empat pemain PSG yang memiliki gaji tertinggi. Selain dia ada Neymar, Kylian Mbappe, dan Sergio Ramos.

Benar. Soal gaji Barcelona bisa saja mengakalinya. Toh sebelum Messi hengkang, Barcelona sudah menawarkan gajinya dipotong separuh. Namun itu dulu. Sekarang jika El Barca ingin mendatangkan Messi lagi harus siap dengan kesepakatan baru.

Dilansir The Athletic, pada tahun pertama dari kesepakatan baru yang diusulkan, Messi diharapkan akan mendapat gaji 10 juta euro (Rp162 miliar). Belum diketahui itu kesepakatan untuk waktu berapa lama.

Di sisi lain, La Liga sebenarnya juga senang jika Messi kembali ke Spanyol. Hanya saja, Javier Tebas menegaskan, La Liga tidak akan mengubah peraturan demi Messi. Jika ingin kembali, La Pulga wajib diturunkan gajinya. Ini agar Barcelona tidak kembali terjerat masalah batas gaji.

Menyulitkan Xavi

Tanpa Messi, Barcelona telah menjadi tim yang sangat matang. Berkurangnya ego dari pemain bintang membuat tim ini berada sejauh ini. Meskipun awal-awal memang hasilnya buruk. Namun, para pemain sudah mulai menemukan perannya masing-masing. Misalnya, Pedri dan Gavi. Keduanya sering ditempatkan di lini tengah bersama sebagai box-to-box.

Xavi juga sudah mengakomodasi peran Raphinha. Ousmane Dembele dibentuk sebagai sayap kanan untuk memberi ruang Raphinha di kiri. Sistem Xavi sudah terbentuk. Jika ditambah Messi, Xavi harus merombak sistemnya lagi. Dan belum tentu cocok.

Messi memang tak seegois pemain bintang lain. La Pulga tak melulu menguasai bola. Ia juga tak masalah harus berbagi bola. Dengan kreativitasnya menemukan momen ajaib, itu bisa saja membantu Barca yang sering kesulitan di sepertiga akhir pertahanan lawan. Hanya saja, Messi pasti butuh penyesuaian lagi. Dan itu tidak sehari-dua hari.

Coba pikir saja. Sergio Busquets yang bangkotan saja sudah mau dilepas, ini Barcelona malah mau memelihara pemain yang sudah sepuh dengan memulangkannya? Yang benar saja!

Sumber: GOAL, TheAthletic, ESPN, PSGTalk, Marca, GOAL, 90Min

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *