• December 10, 2023

ELKAN BAGGOT OTW EPL? Ipswich Town Makin Garang

Ada pemandangan mengejutkan di Championship atau kasta kedua Liga Inggris. Klubnya Elkan Baggot, Ipswich Town hingga pekan ke-10 masih memuncaki klasemen Championship. Padahal nih, klubnya Elkan Baggot tersebut termasuk “anak kemarin sore” di Championship. Bagaimana bisa sih klub yang lama tak terdengar di kasta tertinggi Liga Inggris itu bisa naik performanya musim ini?

Prestasi Ipswich Town

Mendengar tim bernama Ipswich Town mungkin masih asing di telinga anak jaman sekarang. Pasalnya, sudah lama tim ini tak nongol lagi di Liga Inggris. Terakhir kali mereka mencicipi Liga Inggris yakni di tahun 2002. Lalu prestasi klub ini apa saja?

Klub yang bermarkas di Portman Road ini ternyata pernah meraih beberapa prestasi di masa silam. Juara Liga Inggris pun mereka pernah raih, yakni di tahun 1962. Juara Piala FA juga pernah diraih mereka tahun 1978. Bahkan gelar di level Eropa pun ternyata pernah diraih. Yakni ketika menjadi juara Piala UEFA tahun 1981.

Di masa kejayaannya, Ipswich Town pernah diperkuat oleh pemain-pemain seperti Bobby Robson, Titus Bramble, Kieron Dyer, sampai Darren Bent. Lalu, bagaimana kondisi Ipswich sekarang? Apa yang membuat mereka tiba-tiba menghentak di EFL Championship?

Baru Promosi Musim Lalu

Menariknya, klub berjuluk The Tractor Boys ini ternyata baru promosi ke Championship musim ini. Musim lalu Ipswich Town hanya berkutat di League One atau liga kasta ketiga Inggris. Sebab klub dari Suffolk, Inggris ini sudah terdegradasi sejak tahun 2019 silam. Saat terdegradasi, itu adalah hari paling kelam yang pernah dialami The Tractors Boys, sekaligus menjadi aib tersenidiri.

Mengapa? Sebab di tahun itu adalah untuk pertama kalinya Ipswich tergusur ke League One setelah 62 tahun tidak terdegradasi ke sana. Terpaksa, usai terdegradasi ke League One, Ipswich harus memulai berjuang dari nol lagi. Dua musim lamanya The Tractor Boys bersama pelatih Paul Lambert tak bisa naik kasta ke Championship.

Lalu pada akhir tahun 2021, datanglah seorang pelatih baru berpaspor Irlandia Utara. Orang itu adalah Kieran McKenna. Hebatnya, pelatih yang ditunjuk ini adalah bekas asisten Jose Mourinho dan Ole Gunnar Solskjaer saat di Manchester United. Lambat laun McKenna pun bisa membenahi tim ini setingkat lebih maju.

Faktor Pelatih

Pengalaman McKenna menimba ilmu dari para pelatih top jadi modal bagi dirinya. Di MU, McKenna juga sempat memegang skuad junior U-18. Memang, karier pelatih muda yang satu ini lebih banyak dihabiskan untuk melatih tim junior. Selain melatih tim U-18 Manchester United, McKenna juga pernah melatih tim junior Nottingham Forest, Leicester City, maupun Tottenham Hotspur.

Memang benar bahwa Kieran McKenna masih nihil trofi. Tapi kalau soal potensi dan gaya permainan, bisalah diadu. Memegang Ipswich Town di tengah inkonsistensi musim 2020/21 buktinya ia bisa survive dan terhindar dari ancaman degradasi.

Bagaimanapun McKenna punya jasa besar bagi kebangkitan Ipswich di League One. Bahkan tak butuh waktu lama baginya untuk membawa Ipswich naik kasta ke Championship. Terhitung hanya satu setengah musim saja ia melakukannya. Tidak hanya itu, Ipswich juga promosi dengan cara meyakinkan.

Mereka hanya kalah empat kali di League One musim 2022/23. Menjadikannya klub dengan jumlah kekalahan tersedikit di League One musim itu. Ipswich di musim itu juga menjadi tim yang paling banyak membobol gawang lawan di League One, yakni 101 gol. Ipswich Town juga menjadi tim tersedikit kebobolan di League One musim itu dengan hanya 35 gol. Jauh lebih sedikit dari sang juara, Plymouth Argyle (47 gol).

Sistem yang dimainkannya McKenna sejak membesut Ipswich selalu berkesinambungan, yakni 4-2-3-1. Ya, kurang lebih sama seperti mantan majikanya dulu Mourinho maupun Ole. Menurut Total Football Analysis, cara bermain McKenna ini menarik.

Segi penguasaan bola dan kreativitas individu menjadi yang sangat ditonjolkan. Namun meski doyan penguasaan bola, cara bermain McKenna juga bisa direct dengan sirkulasi bola cepat. Intensitas pressing-nya juga tinggi musim lalu di League One.

Suntikan Pemain Muda

Begitu pula apa yang terjadi musim ini di Championship. Tak terduga juga tim promosi seperti mereka bisa menjadi pemuncak klasemen sementara hingga pekan ke-10. Mereka sementara hanya kalah sekali lawan Leeds, dan seri sekali lawan Huddersfield. Mereka juga masih yang terbanyak di Championship kalau urusan mencetak gol, yakni 21 gol.

Taktik 4-2-3-1 masih diandalkan McKenna musim ini. Ia sukses mempertahankan kerangka tim terbaiknya musim lalu. Menurut The Analyst, pemain seperti Marcus Harness, George Hirst, Nathan Broadhead, Wesley Burns, maupun Conor Chaplin masih menjadi juru gedor produktif lini serang Ipswich.

McKenna musim ini juga menambahkan beberapa pemain muda pinjaman dari tim-tim besar Liga Inggris. Seperti pemain pinjaman dari MU Brandon Williams, Omari Hutchinson dari Chelsea, maupun Dane Scarlett dari Spurs.

Para pemain muda tersebut terbukti menambah variasi permainan Ipswich jadi makin kaya. Nama Hutchinson misalnya. Sumbangan gol dari pemain pinjaman The Blues ini sukses mengandaskan Wolves di Carabao Cup. Brandon Williams pun juga sama. Meski sebagai bek sayap, ia juga sudah ciptakan gol.

Ada Nama Elkan Baggot

Jangan lupakan juga pemain kebanggaan Indonesia, Elkan Baggot yang juga jadi andalan di Ipswich. Memang, Baggot musim lalu cuma dipinjamkan ke klub seperti Cheltenham Town maupun Gillingham. Namun musim ini, McKenna mempertahankannya sebagai salah satu stok bek tengah Ipswich. Meski McKenna lebih sering memilih duet Luke Woolfenden dengan George Edmundson, tapi Balgott tetap diperhatikan sebagai alternatif rotasi.

Terlihat buktinya ketika Baggot bermain 90 menit menjadi bek tengah Ipswich kala mengandaskan Wolves di Carabao Cup. Penampilannya bahkan sempat dipuji banyak kalangan termasuk dari para senior bek Ipswich Town.

Masa depan Baggot tampaknya akan cerah di Ipswich bersama McKenna. Syukur-syukur ia bisa terus dipercaya menjadi bagian dari tim ini. Apalagi nih, kalau musim ini benar-benar Ipswich bisa promosi ke Liga Inggris. Bisa sangat bangga rakyat Indonesia ada salah satu pemainnya bermain di Liga Inggris.

Peluang Ke Liga Inggris

Mungkin masih terlalu jauh perjalanan The Tractors Boys meniti jalur promosi ke Liga Inggris. Tapi setidaknya sebagai tim promosi, bisa memuncaki klasemen sementara Championship saja, sudah jadi modal besar bagi perjalanan panjang mereka musim ini.

Mengingat, pesaing-pesaing mereka untuk promosi pasti banyak. Ada Leicester City di bawah asuhan mantan asisten Pep Guardiola, Enzo Maresca. Jangan juga dilupakan tim-tim seperti Leeds United, Norwich, West Bromwich, maupun Southampton.

Ada juga pelajaran berharga untuk McKenna dari Michael Carrick musim lalu ketika memegang Middlesbrough. Meski penampilan Middlesbrough gacor selama semusim penuh di Championship, tapi nyatanya mereka gagal promosi ke Liga Inggris. Well, McKenna harus berkaca pada peristiwa tersebut.

Menjadi menarik membahas step by step klub ini naik kasta. Akan tambah menarik jika tim ini mampu di tiga musim berturut naik kasta. Dari League One, Championship, lalu Liga Inggris. Ya, semoga saja klub Elkan Baggot ini konsisten hingga akhir musim dan bisa mewujudkannya.

Sumber Referensi : theanalyst, totalfootballanalysis, dailymail, onefootball, transfermarkt, telegraph

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *