• December 10, 2023

Dikasih Gol Bunuh Diri Ramos, Barca Puncaki La Liga! Tapi Tapi Barca Masih Banyak PR?

Barcelona untuk sementara kembali naik ke puncak klasemen La Liga. Ini setelah mereka sukses mengalahkan Sevilla di pertandingan yang digelar pada Sabtu dini hari tadi. Bermain di stadion Olimpiade Montjuic, Barcelona bisa mengalahkan Sevilla dengan skor 1-0. Satu-satunya gol yang tercipta adalah gol bunuh diri dari Sergio Ramos.

Barca sebenarnya bermain cukup baik selama 90 menit. Mereka berhasil mencatatkan 59% penguasaan bola. Blaugrana juga mencatatkan 18 tebakan dimana 5 diantaranya adalah tepat sasaran. Semua catatan statistik itu menunjukkan Barca lebih unggul dari Sevilla di berbagai sisi. Tapi sayangnya barca harus menunggu Sergio Ramos memasukkan bola ke gawangnya sendiri di menit ke-78.

Dengan kemenangan ini, Barcelona masih belum terkalahkan di Liga. Mereka pun mengemas 20 poin dari 6 kemenangan dan 2 kali imbang. Selain itu, ada beberapa catatan dari pertandingan ini. Dari Ramos dan Yamal yang ternyata punya hubungan masa lalu, sampai kasus skandal Barcelona yang kian memanas. Yuk simak ulasannya.

Terungkap Hubungan Masa Lalu Ramos dan Yamal

Sergio Ramos telah dikenal luas sebagai bek terhebat sepanjang masa. Terlebih lagi pengaruhnya di La Liga dan saat bermain lawan Barcelona, dimana tensi selalu tinggi. Dan setelah hampir tiga tahun, Ramos akhirnya kembali ke La Liga untuk menghadapi Barca.

Setelah dilepeh PSG sebagai pemain bebas transfer, sebenarnya Ramos punya banyak tawaran untuk pindah ke liga arab. Namun, semua tawaran itu ditolak. Ia pun mengambil pilihan bijak dengan kembali ke klub masa kecilnya Sevilla.

Meski tidak bisa dapat uang sebanyak jika ia bermain di liga Arab, setidaknya dengan bermain di Sevilla ia masih bisa merasakan atmosfer sepak bola eropa. Tapi, sampai sejauh ini pun Ramos masih belum bisa mengangkat prestasi Sevilla yang sedang duduk di posisi ke-12.

Di pertandingan ini, malah jadi pertandingan yang lebih memalukan. Saat timnya berusaha mencapai setidaknya hasil imbang, ia malah melakukan gol bunuh diri di menit-menit akhir. Ia melakukannya setelah membelokkan sundulan dari Lamine Yamal.

Tapi bukan itu saja hal yang memalukan. Sebuah video jadi viral di media Spanyol. Menunjukkan ternyata itu bukan pertama kalinya Ramos bertemu dengan Yamal. “Pertemuan terakhir mereka sebelum ini ternyata terjadi di tahun 2016.

Saat itu laga El Clasico di Camp Nou. Di situ Ramos menggandeng Yamal yang jadi maskot klub bersama-sama masuk ke lapangan. Saat itu usia Yamal masih 9 tahun dan masih berstatus sebagai pemain akademi. Sementara Sergio Ramos saat itu sudah berusia 30 tahun dan sudah jadi bek terbaik di dunia.

Di video tersebut, Yamal terlihat tersenyum lebar karena bisa menggandeng tangan Ramos. Dan di pertemuan kedua mereka di lapangan kini, Yamal kembali jadi orang yang tersenyum. Berkat satu-satunya gol bunuh diri dari Ramos memberikan 3 poin untuk Barca.”

Man of The Match

Cerita soal pertemuan Yamal dan Ramos mungkin bisa jadi tolak ukur sudah seberapa lama Ramos berada di level tertingginya. Itu juga jadi kisah unik yang jarang bisa didapatkan dari sebuah pertandingan sepak bola. Tapi terlepas dari hubungan masa lalunya dengan Ramos, bagaimana penampilan Lamine Yamal di laga itu?

Jelas pemain berusia 16 tahun itu berperan sangat penting dalam mengamankan tiga poin Barcelona di laga ini. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, usaha dari Yamal lah yang membuahkan gol dalam kemenangan Barca yang sulit ini.

Sebelum akhirnya ia digantikan oleh Oriol Romeu di menit ke-82, Yamal tampil sangat menarik selama pertandingan. Pemain sayap ini menawarkan ancaman paling kreatif untuk Barca.

Namun, mungkin yang lebih pantas untuk jadi man of the match adalah Joao Cancelo. Setiap pemain bertahan pasti senang saat timnya menyelesaikan laga dengan clean sheet. Seperti yang Cancelo dapatkan di laga ini.

Tapi Cancelo bukan sekedar pemain bertahan. Dia punya beberapa momen ketika dirinya melewati dua sampai tiga pemain bertahan Sevilla, termasuk Ramos. Ia juga memberikan umpan ke Joao Felix. Kalau saja tendangan Felix bisa gol, Cancelo bisa mencatatkan assist.

Cancelo sangat dominan di sisi kanan. Ia mencetak chances terbanyak yaitu 4, juga menyelesaikan dribble yang lebih banyak dari pemain lain, menciptakan tackle terbanyak, dan memenangkan duel terbanyak di antara pemain lain.

Apa Kabar Lini Pertahanan Barcelona?

Jika man of the match di laga itu adalah seorang pemain bertahan, bagaimana dengan pertahanan Barca itu sendiri? Well, ini pertanyaan yang pantas untuk ditanyakan. Sebab sejauh ini Barca telah kebobolan 8 gol dari 8 pertandingan terakhir. Itu bukan catatan yang buruk, tapi juga bukan catatan yang diharapkan dari Barca.

Sebab, blaugrana adalah tim yang membanggakan catatan defensive nya musim kemarin. Penampilan super dari Ter Stegen ditambah empat bek kuat berisi Jules Kounde, Ronald Araujo, Christensen, dan Alejandro Balde. Lini pertahanan itulah yang bikin lawan-lawan mereka ketar ketir musim kemarin.

Musim kemarin, Barca hanya kebobolan satu gol dari 8 pertandingan pembuka La Liga mereka. Sementara butuh 26 pertandingan musim kemarin untuk mencapai 8 gol seperti sekarang. 4 diantaranya adalah saat lawan Real Madrid.

Sebelum pertandingan lawan Sevilla ini, Xavi juga khawatir dengan lini bertahan mereka. Ia berkata kalau meski di lini serang sudah mengalami peningkatan, justru lini bertahan yang mengalami penurunan.

“Kami harus lebih fokus. Kami tidak keberatan menghadapi lima pemain bertahan lawan. Sebab kami menciptakan banyak peluang. Yang kurang adalah di lini bertahan. Harus ada peningkatan jika kami ingin juara La Liga.” Ucapnya dikutip dari Barca Universal.

Perkembangan Kasus Suap Wasit Barca

Pada laga ini, tensi panas yang terjadi tidak hanya muncul di atas lapangan tapi juga di pinggir lapangan. Sebelum pertandingan, biasanya jajaran direksi masing-masing klub yang bertanding melakukan makan siang. Tapi di laga ini, Sevilla menolak undangan tersebut dan menolak untuk duduk di box direktur di stadion.

Penolakan Sevilla ini bentuk protesnya pada Barca yang masih dalam penyelidikan kasus suap wasit. Sebelumnya Barca memang dilaporkan telah melakukan pembayaran ilegal kepada wasit dari tahun 2001 sampai 2018. Dan saat ini masih dalam tahap penyelidikan

Jika terbukti bersalah, ancaman penjara menanti bagi individu yang terlibat. Sedangkan untuk Barca, mereka bisa dilarang beroperasi sebagai klub dan ada ancaman kebangkrutan sampai pembubaran klub.

Meskipun begitu, Barca menganggap perlakuan dari Sevilla adalah sebuah penghinaan. Dalam pernyataan resmi yang dikutip dari the athletic, klub menyatakan: “Penolakan mereka adalah serangan yang tidak bisa dibenarkan. Kasus yang sedang dalam penyelidikan tidak bisa jadi bahan pembenaran. Dan perlakuan Sevilla sama saja dengan tuduhan yang tidak bisa dibuktikan”

Well, semoga saja kasus ini bisa cepat selesai dan kita bisa kembali menikmati sepak bola seperti biasa lagi.

Sumber referensi: ESPN, BBC, Athletic, BarcaUnversal, BarcaUniversal 2, Goal, Eurosport

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *