Dari Petarung Degradasi Menjadi Penantang Gelar Bundesliga
admin
- 0
Ada sebuah cerita menarik dari perjalanan Stuttgart musim ini. Pasti, tidak banyak yang tahu kalau sebelum memulai musim 2023/2024, Stuttgart mendapat sebuah kesempatan langka untuk menjajal tempat latihan milik Bayern Munchen. Aneh, tapi itulah kenyataannya.
Itu semua bisa terjadi berkat sosok Sebastian Hoeneß. Pelatih yang kini berusia 41 tahun itu juga merupakan biang kerok dari bertransformasinya Stuttgart musim ini. Dari tim petarung degradasi menjadi tim penantang gelar Bundesliga.
Selama 1 dekade terakhir, Stuttgart, juara 5 kali Liga Jerman dan juara 3 kali DFB-Pokal, tercacat 2 kali turun kasta di musim 2016 dan 2019. Setelah berhasil kembali ke Bundesliga, mereka pun lebih banyak menghabiskan waktu sebagai petarung degradasi.
Namun, lihatlah klasemen sementara Bundesliga musim ini. Stuttgart yang musim lalu menjalani laga play-off relegasi kini bertengger di peringkat 2. Mengumpulkan 21 poin, klub berjuluk Die Schwaben itu hanya berjarak 1 poin dari pimpinan klasemen Bayer Leverkusen dan 1 poin di atas juara bertahan Bayer Munchen.
🇩🇪 Your Bundesliga table after MD8
😏 Bayer Leverkusen & Stuttgart continue to impress
🐐 FC Köln pick up their first win of the season
🤯 Union Berlin winless in their last 6⚽️ What has been your favourite story of the weekend? pic.twitter.com/5Yjkrf82zj
— Get German Football News (@GGFN_) October 22, 2023
Jadi, siapa sebenarnya Sebastian Hoeneß? Dan apa yang ia lakukan hingga membuat Stuttgart tampil begitu kontras dibanding musim lalu?
Sebastian Hoeneß, Tokoh di Balik Transformasi Stuttgart
Melihat nama belakangnya, Sebastian Hoeneß memang sudah ditakdirkan untuk menggeluti dunia sepak bola. Dia adalah putra dari mantan pemain Bayern Munchen dan timnas Jerman, Dieter Hoeneß dan ponakan dari mantan pemain sekaligus presiden legendaris FC Bayern, Uli Hoeneß.
Sama seperti ayah dan pamannya, Sebastian Hoeneß dulunya juga pemain. Namun, ia bisa dibilang gagal. Karier seniornya banyak dihabiskan di tim cadangan Hertha Berlin dan Hoffenheim.
Hoeneß pun dengan cepat menggeluti dunia kepelatihan. Ternyata, ia lebih sukses sebagai juru taktik. Di musim 2019/2020, Hoeneß berhasil membawa Bayern Munich II, tim cadangan Die Roten, menjuarai Bundesliga 3.
Prestasi itulah yang mengantar Hoeneß melatih Hoffenheim dari musim 2020 hingga 2022. Selama 2 musim ditangani Hoeneßs, Hoffenheim cuma finish di peringkat 11 dan 9.
Untuk itulah penunjukan Sebastian Hoeneß sebagai pelatih anyar Stuttgart pada April 2023 merupakan sebuah keputusan yang cukup berani dari sporting director, Fabian Wohlgemuth. Pasalnya, sejak dipecat Hoffenheim di musim panas 2022, Hoeneß berarti telah menganggur selama hampir 10 bulan lamanya.
Namun, Hoeneß berhasil menjawab harapan Stuttgart. Ia berhasil menyelamatkan Die Schwaben dari ancaman degradasi langsung dan mempertahankan status Stuttgart di Bundesliga setelah menang agregat 6-1 atas Hamburg SV di babak play-off relegasi.
4 – Sebastian Hoeneß is the first VfB Stuttgart coach since Tayfun Korkut five years ago to remain unbeaten in his first four Bundesliga games in charge. Hoeneß has already picked up more points (8) than predecessor Bruno Labbadia in 13 matches (6). Impact. #VfBBMG pic.twitter.com/hSzoCubM2A
— OptaFranz (@OptaFranz) April 29, 2023
Kamp Latihan dan Kecerdikan Stuttgart di Bursa Transfer
Setelah berhasil menyelamatkan Stuttgart, ada dua pekerjaan besar yang dilakukan manajemen beserta Sebastian Hoeneß dan para staffnya. Pertama, mengadakan sebuah kamp latihan intensif. Kedua, belanja amunisi anyar di bursa transfer pemain.
Di musim panas kemarin, Stuttgart melepas 14 pemainnya, termasuk empat pemain kunci mereka, yakni Wataru Endo, Konstantinos Mavropanos, Borna Sosa, dan kiper Florian Müller. Sebagai gantinya, 10 pemain anyar didatangkan.
Para pemain anyar yang datang mungkin tidak terlalu familiar, tetapi sangat sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh Hoeneß. Misalnya saja Angelo Stiller dan Jeong Woo-yeong. Keduanya adalah mantan murid Hoeneß di Bayern Munchen II. Stuttgart juga meminjam Alexander Nübel dari Bayern Munchen dan Deniz Undav dari Brighton, serta menebus Serhou Guirassy dari Rennes.
Para pemain anyar itu kemudian dipadukan dengan para pemain lama yang masih bertahan. Hasilnya, skuad Stuttgart musim ini jadi lebih dalam dibanding musim lalu.
Dengan waktu persiapan yang lebih matang, para pemain pun jadi lebih memahami ide dan intruksi Sebastian Hoeneß. Rahasianya tentu terletak pada kamp latihan intensif selama pre-season. Tujuan dari kamp latihan tersebut adalah untuk mematangkan taktik dan membangun chemistry antarpemain.
Fasilitas latihan di Allgäu di bagian selatan Bavaria kemudian dipilih sebagai tempat latihan. Namun, baru dua hari, Stuttgart memutuskan pulang akibat cuaca buruk. Sebelum kembali ke kandang, Stuttgart berkesempatan untuk berlatih di lapangan milik Bayern Munich. Ini bisa terjadi berkat hubungan baik antara keluarga Hoeneß dengan Bayern.
Singkat cerita, pemusatan latihan Stuttgart berakhir manis. Sepanjang pre-season, Die Schwaben berhasil meraih 5 kemenangan dan hanya sekali kalah. Sebuah hasil yang membuat fans bergairah untuk menyambut musim baru.
Dan benar saja, Stuttgart berhasil melanjutkan tren positif mereka di kompetisi yang sebenarnya. Dari 8 pertandingan yang sudah dijalani, Stuttgart baru kalah sekali dari RB Leipzig. Sisanya, mereka berhasil mengandaskan perlawanan Bochum, SC Freiburg, Mainz, Darmstadt, FC Koln, Wolfsburg, dan Union Berlin.
Le parcours de dingue de Stuttgart en ce début de saison 🤯
✅ Balingen (4-0 – Coupe)
✅ Bochum (5-0)
❌ Leipzig (5-1)
✅ Fribourg (5-0)
✅ Mayence (1-3)
✅ Darmstadt (3-1)
✅ Cologne (0-2)
✅ Wolfsburg (3-1)
✅ Union Berlin (0-3)Ils mettent des valises de buts et en… pic.twitter.com/NjMDcVnR79
— Footballogue (@Footballogue) October 21, 2023
Ini adalah sebuah perubahan nyata dari performa Stuttgart. Musim lalu, di 8 pertandingan Bundesliga terakhir, mereka cuma menang 3 kali dan imbang 4 kali. Musim ini, di 8 pertandingan pertamanya, mereka sanggup menang 7 kali dan kalah 1 kali.
Hingga spieltag 8 Bundesliga musim ini, Stuttgart total telah mengemas 25 gol dan baru kebobolan 8 gol saja. Sejauh ini, produktivitas gol Stuttgart cuma kalah dari Bayern Munchen. Sementara kokohnya pertahanan mereka hanya kalah dari Bayer Leverkusen, Bayern Munchen, RB Leipzig, dan Eintracht Frankfurt.
Bagaimana Stuttgart Bermain Musim Ini?
Stuttgart memang tampil begitu kontras dibanding musim lalu. Musim ini, Hoeneß sukses meramu Stuttgart menjadi tim yang menampilkan sepak bola menyerang yang atraktif nan menghibur.
Banyak analis yang bilang kalau permainan Stuttgart musim ini mirip dengan Brighton asuhan Roberto De Zerbi. Memang, keduanya punya kemiripan. Seperti formasi yang sama-sama memakai 4-2-3-1.
Kemiripan lainnya adalah kiper. Alexander Nübel adalah tipikal kiper yang bagus dalam build-up serangan, sesuai dengan kebutuhan Hoeneß. Nübel tak jarang terlihat memainkan peran sebagai bek tengah saat Stuttgart berada di fase pertama dalam membangun serangan.
Serangan Stuttgart memang dimulai dari bawah. Kebetulan, dua bek tengah mereka, Waldemar Anton dan Dan-Axel Zagadou juga merupakan tipikal bek yang punya umpan progresif yang baik.
Stuttgart juga merupakan tipikal tim yang mengontrol permainan. Di sinilah Angelo Stiller memainkan perannya. Stiller paham betul apa yang diinginkan Hoeneß. Maklum, Stiller adalah mantan anak asuh Hoeneß di Bayern Munchen II dan Hoffenheim.
✔️ Oficial: Angelo Stiller (22) es nuevo jugador del Stuttgart. Llega desde el Hoffenheim por €5,5m y firmó por 4 años. Viejo conocido de Sebastian Hoeneß que ya lo tuvo en las juveniles del Bayern y él lo llevo al Hoffenheim. El reemplazo de Endo y muy bien apuntado. pic.twitter.com/sAh4Xkr4yx
— Ezequiel (@ezequielteje728) August 25, 2023
Kehadiran Stiller dengan cepat membuat pendukung Stuttgart lupa kalau mereka kehilangan seorang Wataru Endo. Selain mengontrol tempo permainan, tugas Stiller juga untuk mempertahankan kontrol bola. Ia adalah alasan utama Stuttgart bisa memiliki rata-rata penguasaan bola hingga 56,4%.
Kunci lainnya adalah bagaimana para fullback memainkan perannya. Saat dalam fase build serangan, formasi Stuttgart bisa berubah menjadi 3-3-4. Bek kanan Pascal Stenzel akan maju ke lini tengah. Ketika rekan-rekannya berhasil membuka ruang, Stenzel bisa mengisi sayap kanan untuk mengirim umpan-umpan crossing.
Sementara itu, bek kiri Hiroki Ito akan menjadi bek tengah kiri. Dibanding Borna Sosa, Ito memang kalah agresif. Namun, versatilitas yang dimiliki bek asal Jepang tersebut membuat pertahanan Stuttgart menjadi lebih aman.
Terakhir, yang paling mencolok jelas lini serang mereka yang begitu cerdik memanfaatkan ruang dan mengkonversi peluang. Dari angka expected goals 16,4, Stuttgart mampu mencetak 25 gol. Jumlah gol tersebut juga tercipta hanya dari 27 peluang emas.
Para Pemain Stuttgart yang Bersinar Musim Ini
Tentu saja, bintang utamanya adalah Serhou Guirassy. Striker asal Guinea itu jadi orang pertama yang mampu mencetak 14 gol hanya dalam 8 pertandingan pertama Bundesliga.
Selain Guirassy yang memuncaki daftar top skor, Stuttgart juga punya Chris Führich yang memuncaki daftar top asis. Führich total telah mengemas 5 asis dan mencetak 2 gol. Penampilan apik dari winger berusia 25 tahun itu juga telah mendapat pengakuan pelatih timnas Jerman, Julian Nagelsmann yang memberinya debut pada laga vs USA, 15 Oktober lalu.
Selain Guirassy dan Führich, satu pemain kunci lainnya dalam lini serang Stuttgart musim ini adalah Enzo Millot. Gelandang serang asal Prancis yang baru berusia 21 tahun itu sudah mengemas 2 gol dan 1 asis.
Guirassy, Führich, dan Millot adalah trio penyerang utama Stuttgart musim ini. Performa menawan dari ketiganya juga mengingatkan para pendukung Stuttgart akan trio Fredi Bobic, Giovanne Elber, dan Krassimir Balakov, trio emas Stuttgart di musim 1996/1997 yang dijuluki “magische Dreieck” alias “segitiga ajaib”.
Selain ketiga pemain tadi, performa Silas Katompa dan Deniz Undav juga tak kalah apik. Silas yang musim ini ditempatkan sebagai winger kanan telah mencetak 3 gol dan 1 asis. Sementara Undav telah mencetak 3 gol sebagai pemain pengganti. Merekalah alasan utama di balik ganasnya Die Schwaben musim ini.
Ingat, selain jadi tim yang produktif, Stuttgart juga bertransformasi menjadi tim yang sulit dibobol. Kokohnya pertahanan Stuttgart musim ini tak lepas dari performa apik Alexander Nübel. Nübel seperti terlahir kembali bersama Stuttgart. Kiper Jerman berusia 27 tahun itu sudah membuat 4 clean sheets. Bersama Janis Blaswick, Nübel adalah kiper dengan jumlah clean sheets terbanyak di Bundesliga musim ini.
Alexander Nübel 🇩🇪 a signé hier son
4e clean sheet de la saison en 8 matchs de Bundesliga avec Stuttgart 🇩🇪 (v. 3-0 contre Union Berlin).En comparaison, il a réussi 9 clean sheets en 38 matchs en 2022/23 et 11 clean sheets en 2021/22.
— AnciensDuRocher (@AnciensDuRocher) October 22, 2023
Itulah beberapa pemain Stuttgart yang performanya cukup mencolok musim ini. Tentu, pujian utama jelas harus diberikan kepada Sebastian Hoeneß. Sebab, transformasi Stuttgart memang bermula dari penunjukannya sebagai juru taktik.
Satu fakta menarik lainnya, Hoeneß punya rekam jejak yang baik dalam mengembangkan pemain muda. Itulah mengapa Stuttgart yang musim ini keluar sebagai skuad termuda di Bundesliga dengan rata-rata usia 24,5 tahun mampu bertengger di peringkat 2 Bundesliga.
Musim ini memang masih sangat panjang. Mungkin juga terlalu dini untuk menyebut Stuttgart sebagai penantang gelar Bundesliga musim ini. Ujian sesungguhnya bagi Hoeneß juga baru akan tiba selama beberapa minggu kedepan setelah Serhou Guirassy dipastikan absen karena cedera hamstring.
Akan tetapi, melihat apa yang telah dilakukan Sebastian Hoeneß dan pasukannya, Stuttgart rasa-rasanya telah kembali tempat semestinya, yakni menjadi tim papan atas Bundesliga.
Referensi: Bundesliga, Transfermarkt, The Analyst, The Athletic, Malta Sport.