
Cerita yang Tak Bisa Terlupa dari Rivalitas Derby Manchester
admin
- 0
Bentrok Manchester United vs Manchester City jarang mengecewakan. Panasnya laga dengan bumbu derby, sering meninggalkan cerita yang ikonik. Ya, banyak cerita yang tertinggal dari pertempuran sengit siapa yang terbaik di Kota Manchester. Apa saja sih cerita itu?
Tekel Keras Roy Keane
Yang pertama adalah cerita Derby Manchester tahun 2001. Fourfourtwo menulis, laga tersebut bukan soal permainan. Melainkan babak perseteruan antara Roy Keane dan Alf-Inge Haaland, yang merupakan bapaknya Erling Haaland.
Akar masalah hubungan buruk dua legenda tersebut adalah dendam. Dikatakan Keane sendiri di buku autobiografinya, bahwa ketika bapaknya Haaland berseragam Leeds pada tahun 1997, ia sempat menuduh Keane berpura-pura cedera.
Keane kemudian membalaskan dendamnya ketika bertemu di Old Trafford. Tekel kerasnya menghujam lutut Alfie Haaland. Dikatakan Keane juga dalam autobiografinya, itu adalah hal yang sengaja dan sudah terencana.
[ON THIS DAY] Pada 2001 – Roy Keane melanggar keras pemain Man City, Alf Inge-Haaland. pic.twitter.com/tw21K9oT8T
— Manchreds (@manchreds) April 21, 2014
Akhirnya laga di Old Trafford itu menjadi mimpi buruk bagi Keane dan Alfie Haaland. Tekel keras Keane, berbuah hukuman larangan bertanding 5 laga dan denda 150 ribu pounds. Sedangkan bagi Alfie Haaland, trauma cedera parah yang dialaminya pada lutut, membuat kariernya sebagai pesepakbola tamat pada tahun 2003.
Shaun Goater dan Maine Road
Cerita berikutnya adalah tentang sebuah kemenangan bersejarah Manchester City atas MU pada tahun 2002. Kemenangan itu adalah kemenangan derby terakhir yang diraih City atas United di markas mereka yang lama yakni Maine Road. Pasalnya pada tahun 2003, City sudah harus menempati stadion barunya, City of Manchester City Stadium.
#onthisday in 2002, City beat @ManUtd 3-1 in the final #ManchesterDerby played at Maine Road. #mcfc pic.twitter.com/1pvKUeadZx
— Manchester City (@ManCity) November 9, 2015
Saat itu, Manchester City baru saja kembali ke Liga Inggris. Kesan manis mampu dipersembahkan anak asuh Kevin Keegan ketika itu. Anelka dan Shaun Goater, jadi pahlawan ketika gol-golnya mampu menenggelamkan United dengan skor 3-1.
Terkhusus untuk striker 32 tahun, Shaun Goater, dua golnya tersebut juga merupakan total gol yang ke-100 baginya untuk The Citizens.
Kemenangan City di Old Trafford
Cerita ikonik berikutnya tercipta pada Februari 2008. Dilansir brfootball, Derby Manchester yang dihelat di Old Trafford ditandai dengan momen mengenang tragedi 50 tahun kecelakaan udara di Munchen yang menewaskan beberapa pemain MU.
ON THIS DAY 2008: Manchester United and Manchester City pay tribute on the 50th anniversary of the Munich disaster #MUFC #MCFC #ACityUnited pic.twitter.com/VH8z0urURt
— FootballAwaydays (@Awaydays23) February 10, 2021
Pendukung City yang away ke Old Trafford pun tak lupa ikut respect mengheningkan cipta akan peringatan tragedi tersebut. Target kemenangan atas City pun dicantumkan dalam misi peringatan 50 tahun tersebut. Namun ternyata, hasilnya berbeda di lapangan. Justru MU asuhan Fergie takluk oleh City asuhan Sven Goran Eriksson.
Gol dari pemain macam Benjani dan Darius Vasselmampu membuat pasukan The Citizens menang 2-1 atas tuan rumah. Menurut brfootball, itu adalah kemenangan untuk pertama kalinya City di Old Trafford sejak tahun 1974.
#OnThisDay in 2008, Manchester United and Manchester City wore unbranded shirts to commemorate the 50th anniversary of the Munich Air Disaster 🙌 pic.twitter.com/xBtO7VZfxk
— Football Shirt Collective (@thefootballsc) February 10, 2021
Magis Michael Owen
Cerita ikonik berikutnya terjadi di bulan September 2009. Pasukan Fergie ditantang pasukan Mark Hughes yang sudah perlahan disuntik uang minyak. Drama tujuh gol terjadi di Old Trafford. Awalnya, setelah Bellamy menyamakan kedudukan menjadi 3-3 di menit 90, banyak publik beranggapan bahwa laga tersebut akan berakhir sama kuat.
Tapi ternyata semua kena prank. Publik terkecoh karena perpanjangan waktu yang cukup lama. Durasi perpanjangan waktu tersebut bahkan sempat diprotes keras oleh pelatih Mark Hughes.
Namun apa daya, pemain kawakan Michael Owen muncul bak dewa penyelamat. Ia berhasil menciptakan gol di menit 96. Gol itu seketika membuat Old Trafford bergemuruh. Legenda Liverpool itu membuat papan skor berubah jadi 4-3, dan membawa poin penuh bagi Red Devils.
🔴 2’ Rooney
🔵 16’ Barry
🔴 49’ Fletcher
🔵 52’ Bellamy
🔴 80’ Fletcher
🔵 90’ Bellamy
🔴 90+6’ Owen🗓️ #OTD in 2009, Michael Owen’s winner deep into stoppage-time gave Manchester United a dramatic derby victory over Manchester City at Old Trafford. pic.twitter.com/sXh7hMna5y
— Football Daily (@footballdaily) September 20, 2023
Gol Salto Wayne Rooney
Cerita berikutnya yang menarik yakni gol tak terlupakan dari Wayne Rooney. Peristiwa tersebut terjadi pada bulan Februari 2011. Sebuah gol indah tercipta di laga yang berakhir dengan kemenangan tipis 2-1 untuk Red Devils atas The Citizens.
Tak main-main, gol spektakuler Rooney diciptakan lewat Bicycle Kick. Gol salto akrobatik Rooney itu dihasilkan berkat umpan ciamik dari Luis Nani di menit 78. Gol tersebut juga menjadi gol kemenangan bagi pasukan Fergie.
Wayne Rooney’s iconic bicycle kick against Manchester City has been voted Manchester United’s Goal of the Decade. #MUFC pic.twitter.com/IQ7dkL98mt
— Everything Manchester United (@EvrythgManutd) January 3, 2020
Selebrasi gol Rooney ketika itu juga ikonik. Ia langsung berlari ke sisi kiri lapangan dan merentangkan kedua tangan dengan dada terangkat ke atas. Hal itu menurutnya adalah lambang dari sebuah kepuasan.
“Why Always Me” Balotelli
Cerita berikutnya yang menarik adalah derby Manchester di Old Trafford pada bulan Oktober 2011. Lupakan cerita derby tersebut yang berakhir telak untuk kemenangan tim tamu Manchester City 1-6. Lupakan juga keperkasaan City di musim itu yang akhirnya meraih gelar juara Liga Inggris di menit-menit terakhir.
Yang harus diingat di laga Derby tersebut adalah Mario Balotelli. Super Mario melesakan gol pertama City yang membuat seisi Old Trafford terdiam. Ada sebuah momen ikonik sepanjang masa karena kaos dalam Balotelli yang bertuliskan “Why Always Me”.
Why always me? 🤷♂️⚽️
After scoring the first goal for #MCFC in a 6-1 win over #MUFC at Old Trafford in 2011, Mario Balotelli did this…
Was this celebration Balotelli’s most memorable? pic.twitter.com/WVfMYp9iCz
— BBC 5 Live Sport (@5liveSport) March 4, 2019
Disebutkan pula bahwa arti makna kaos Balotelli itu adalah, melawan dari segala persepsi buruk media tentang Balotelli. Maklum, selama di Inggris Balotelli tak lepas dari kritik. Bahkan ia dicap sebagai “si anak bengal”.
Semifinal FA
Lalu juga ada momen bersejarah Manchester City menuju Wembley pada Piala FA 2011. Karena City untuk bisa melaju ke partai final harus melangkahi dulu mayat tetangganya, MU di semifinal.
The power SHIFTED #OnThisDay in 2011, as Yaya Touré’s goal saw Manchester City knock Manchester United out of the FA Cup at Wembley! 😎 pic.twitter.com/Jf8my2wmGa
— mcfc lads (@mcfc_lads) April 16, 2023
Laga yang terjadi pada April 2011 itu, berakhir tipis 1-0 untuk kemenangan City. Gol dicetak oleh Yaya Toure di menit 52. Tapi yang spesial, berkat kemenangan itu City akhirnya bisa tampil lagi ke final Piala FA sejak 30 tahun silam. City pun bahkan akhirnya tampil sebagai juara setelah mengandaskan Stoke City 1-0 di final.
“Comeback” Robin Van Persie
Cerita comeback MU atas City terjadi lagi ketika derby yang dihelat di Etihad pada Desember 2012. Musim tersebut yakni musim terakhir Fergie menukangi United. Laga derby yang sengit itu kembali membuat publik kena prank.
Pasalnya hingga menit 90, skor masih tercatat 2-2. “Fergie Time” kembali terjadi di menit perpanjangan waktu. Kali ini aktornya adalah Robin Van Persie. Tak main-main, gol krusialnya pada menit 92 itu, berasal dari tendangan bebas dari kaki kirinya. Momen gol yang menghujam ke gawang Joe Hart tersebut, sekaligus mengamankan tiga poin bagi Red Devils.
Who can forget @Persie_Official‘s injury-time winner v Man City in 2012? 💥
Well, you can relive the whole match in 90 seconds right here! 🔽 pic.twitter.com/MyGZ0qkBVG
— Manchester United (@ManUtd) April 5, 2018
Mourinho Tunda Juara City
Berikutnya ada momen kemenangan MU yang dilatih Mourinho atas City asuhan Guardiola. Laga itu tepatnya berlangsung di Etihad, April 2018. Pasukan Guardiola melaju jauh di klasemen Liga Inggris. Di laga itu, apabila City menang mereka akan langsung berpesta pora.
Bahkan dilansir Fourfourtwo, di laga tersebut sudah banyak terdapat asap biru yang disertai chant lantang “Champione” dari para pendukung City sebagai persiapan pesta juara. Namun, hasilnya justru tidak seperti apa yang diperkirakan. Alih-alih menang, City-nya Guardiola justru kandas 3-2 atas Manchester United. Kekalahan itu akhirnya menunda pesta kemenangan Manchester City.
🔙 José Mourinho after beating Manchester City 3-2 in 2018 with Manchester United:
🗣 Journalist: “Manchester City had the ball for 90 minutes, more than 80%”
🗣 𝗠𝗼𝘂: “You can take the ball home, I’ll take the 3 points”.
Unique. 🧠 pic.twitter.com/wzOAI5kOew
— Bolavip US (@bolavipus) April 6, 2023
Dua Musim Ole Pecundangi Guardiola
Cerita lain yang tak kalah menarik adalah pertemuan Ole Gunnar Solskjaer dengan Guardiola. Di empat laga dalam dua musim, yakni 2019/20 dan 2020/21, ternyata Pep tak bisa menang atas Ole. Lewat pragmatisnya, Ole mempecundangi Guardiola tiga kali. Sementara Guardiola hanya bisa menahan imbang Ole sekali dalam dua musim itu.
Manchester United no tiene planes de despedir a Ole Gunnar Solksjaer a pesar de la derrota ante el Manchester City.
CONFIANZA. pic.twitter.com/t3RBo3pZGp
— Terreno De Juego (@tdjmedios) November 8, 2021
Satu-satunya hasil imbang itu terjadi di Liga Inggris musim 2020/21. Tepatnya pada 20 Desember 2020. Ketika itu kedua tim berbagi angka dengan tidak ada satu pun gol yang tercipta. Well, dari seluruh cerita itu, mana yang paling membekas, football lovers?
Sumber Referensi : bleacherreport, planetfootball, fourfourtwo