• September 22, 2023

Asa Osasuna Tampil di Eropa Setelah Dicurangi UEFA

Kisah heroik datang dari kota utara di Spanyol, Pamplona. Kota yang punya klub kebanggaan bernama Osasuna. Meski terhitung medioker, akan tetapi mereka pernah beberapa kali menyimpan cerita mengejutkan.

Termasuk perjuangan mereka musim ini untuk kembali tampil di kompetisi Eropa. Perjuangan itu bahkan tak hanya soal melawan musuh di lapangan. Akan tetapi juga melawan federasi UEFA. Apa sih yang sebenarnya terjadi dengan Osasuna?

Semifinal Piala UEFA 2006/07

Membahas Osasuna teringat perjuangan heroiknya kala mencapai babak semifinal di Piala UEFA musim 2006/07. Bagaimana klub medioker La Liga itu mengejutkan dengan mengalahkan tim macam Bordeaux, Rangers, maupun Bayer Leverkusen. Meski akhirnya Los Rojillos harus mengakui keunggulan tipis dari sang langganan UEFA Cup Sevilla di semifinal.

Dilatih oleh Jose Manuel Ziganda, dengan pemain macam Pierre Webo maupun Raul Garcia, Los Rojillos benar-benar punya musim yang menakjubkan ketika itu. Tapi apa yang terjadi selanjutnya? Mereka tak menyadari bahwa ternyata itu adalah cerita manis terakhirnya tampil di kompetisi Eropa. Karena setelah itu mereka lama absen.

Musim Ini Penuh Cerita

Tak disangka juga waktu telah berlalu 16 tahun. Klub asal Pamplona itu kini kembali dari tidurnya yang panjang. Mereka tampil apik di musim 2022/23. Sejak promosi di 2019/20, Los Rojillos masih setia bersama pelatih yang membawanya promosi 2019 lalu, yakni Jagoba Arrasate.

Bersama Arrasate inilah mereka kembali menyalakan asa. Pertama, mereka tampil meyakinkan di Copa Del Rey. Juara bertahan Real Betis, Sevilla, Athletic Bilbao mereka mampu singkirkan. Los Rojillos pun dihadapkan pada final bersejarah melawan Real Madrid. Meski kalah, kalahnya pun tipis 2-1. Artinya Osasuna dengan skuad yang tak banyak bermaterikan bintang, terbukti mampu menyusahkan Real Madrid.

Kedua, penampilannya di La Liga. Anak asuh Arrasate memang medioker, tapi soal daya juang mereka di lapangan patut diacungi jempol. Osasuna jelang berakhirnya musim mampu menyodok ke posisi 7 klasemen La Liga setelah tiga kali menang di bulan Mei 2023 melawan Almeria, Bilbao, dan Girona. FYI aja, finish di posisi 7 La Liga, nantinya berhak tampil di Conference League.

Dosa Masa Lalu

Dua pencapaian terbaik Los Rojillos musim ini tak serta-merta berbuntut manis. Pasalnya pada 24 Juni 2023, mimpi Osasuna tampil di Conference League harus lenyap lantaran dibatalkan UEFA. Lho kok bisa? UEFA menilai Osasuna terlibat skandal pengaturan skor di La Liga musim 2013/14. Bagaimana bisa kasus yang sudah usang itu diungkit kembali?

Kala itu, Osasuna terancam degradasi ke Segunda Division. Mereka bisa selamat asalkan memenangi dua jornada terakhir. Osasuna kemudian diketahui membayar Real Betis 650 ribu euro untuk melakukan dua hal.

Pertama, mengalah dari Valladolid yang merupakan pesaing Osasuna di jurang degradasi. Dan yang kedua, mengalah pada Osasuna yang kebetulan akan bertemu di laga terakhir. Namun nasib bagi Osasuna. Meski skenario berjalan sesuai rencana, namun mereka tetap terdegradasi karena tersalip Almeria satu poin, berkat hasil imbangnya melawan Bilbao.

Nasibnya lagi, para pelaku skandal pengaturan skor seperti mantan pemain Betis, Antonio Amaya dan Xavier Torres telah terbukti bersalah dan dipenjara masing-masing 1 tahun, serta denda 900 ribu euro. Sementara itu, mantan direktur Osasuna Angel Vizcay juga telah dihukum penjara 8 tahun.

Diungkit UEFA

Berkat diungkitnya kasus itu, UEFA sudah mengeluarkan keputusan bahwa Osasuna tak bisa tampil di kompetisi Eropa dan bakal dikenai denda. Menurut The Athletic, keputusan itu awalnya dikirim melalui email berjudul “Caso Osasuna”.

Menurut direktur jenderal klub Fran Canal, pihak Osasuna merasa kaget dengan email tersebut, dan sontak memberi balasan dengan mengklaim mereka sudah clear tentang kasus itu. Toh para pelakunya sudah dihukum.

Presiden Osasuna saat ini, Luis Zabalza pun ikut bicara. Bagaimana bisa dari federasi La Liga telah mengizinkan Osasuna tampil di kompetisi Eropa, kok tiba-tiba UEFA melarangnya? Menurutnya, pihak UEFA harusnya bicara baik-baik dulu dengannya tentang masalah ini.

Osasuna Tak Mau Menyerah

Otoritas La Liga pun awalnya patuh dengan UEFA. mereka sudah menunjuk peringkat ke-8 La Liga, Athletic Bilbao untuk menggantikan posisi Osasuna di Conference League. Tetapi Los Rojillos belum mau menyerah. Melalui laman resminya, Osasuna mengklaim telah mengajukan banding dan mencoba untuk bertahan secara hukum sampai titik darah penghabisan.

Osasuna beralasan dalam sembilan tahun terakhir sejak skandal tersebut, mereka telah membangun ulang manajemen yang bersih dan kredibel. Bahkan selama periode itu pula, Osasuna sempat terpuruk dan dua kali terdegradasi.

Dilansir Mundo Deportivo, Jagoba Arrasate juga menambahkan, larangan main di Eropa seperti ketidakadilan bagi skuadnya. ”Tim saat ini bukan pelaku. Justru tim inilah yang bekerja sangat keras musim lalu,” kata dia.

Perjuangan Osasuna

Dalam wawancaranya dengan The Athletic, Direktur Jenderal Osasuna, Fran Canal juga menjelaskan timnya bukan Barcelona yang punya Joan Laporta yang bisa sewaktu-waktu berhubungan dengan UEFA. Osasuna juga bukan City yang bisa menyewa beberapa pengacara mahal untuk melawan UEFA. Osasuna hanyalah tim kecil yang tak punya kuasa.

Kata Canal, bisa saja klubnya itu jadi seperti Fenerbahce, Besiktas, atau klub Makedonia, Pobeda yang pernah dicoret dari kompetisi Eropa karena kalah saat melakukan banding di pengadilan arbitrase olahraga (CAS). Atau mungkin bisa saja seperti Juventus yang terima begitu saja kala dicoret dari Conference League musim ini karena kasusnya.

Meski tak punya kuasa berlebih, Osasuna tetap maju dan percaya diri membawa kasusnya itu ke pengadilan arbitrase olahraga (CAS). Pasalnya, mereka punya keyakinan bahwa kasusnya itu tak bisa mempengaruhi Osasuna untuk tampil di kompetisi Eropa.

Banding itu berbuah manis, karena CAS menganulir hukuman Osasuna dan mengizinkan klub asal Pamplona itu untuk mengikuti Conference League musim depan.

Dari bukti baru Osasuna dalam rangka mempertahankan haknya tampil di kompetisi eropa, UEFA akhirnya memutuskan bahwa Osasuna hanyalah korban dari kejadian 10 tahun lalu. Anehnya, UEFA pun akhirnya berbalik dengan mengapresiasi langkah Osasuna untuk melaporkan kasus tersebut.

Asa Osasuna Ciptakan Kejutan Di Conference League

Dengan keputusan baru tersebut, klub asuhan Jagoba Arrasate akan segera memulai babak Playoff Conference League yang akan dimainkan 24 hingga 31 Agustus 2023. Sedangkan untuk mengetahui calon lawanya, harus melalui drawing terlebih dahulu yang dilakukan pada 7 Agustus 2023. Osasuna berharap bisa lolos ke fase grup dan berbicara banyak disana.

Kini Osasuna sudah lega, pundi-pundi uang yang bisa didapat dari berlaga di kompetisi Eropa musim depan sudah terjamin. Asa untuk mengulang cerita manis di 2007 silam pun terbuka lebar.

Pada akhirnya dari kasus ini membuktikan bahwa, sampai mati pun perjuangan mengungkap kebenaran akan terus ditegakan. Tak akan ada yang bisa merenggut perjuangan heroik tim sekecil Osasuna. Salut Osasuna!

Sumber Referensi : theathletic, onefootball, reuters, trasnfermarkt, goal, uefa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *