7 Pemain Ini Gagal Dikembangkan Pep Guardiola
admin
- 0
Tidak ada yang bisa menyangkal kalau Pep adalah salah satu pelatih terbaik yang pernah ada. Berbagai piala telah didapatkan bersama tim yang ia latih. Meskipun begitu, ada saja pemain yang tidak bisa nge-klik dengan Pep. Seperti 7 pemain berikut, yang punya potensi tapi gagal dikembangkan oleh Pep Guardiola.
Zlatan Ibrahimovic
Ya, mari kita awali dengan nama pemain yang sudah jelas akan ada di daftar ini. Tidak ada yang meragukan kemampuan Ibrahimovic saat ia berada di Inter Milan. Kepindahannya ke Barcelona di tahun 2009 juga mengejutkan banyak orang saat itu.
Sayang tidak butuh waktu lama untuk mengubahnya jadi bencana. Guardiola ingin membangun sistem sepak bola yang berpusat pada Messi. Ibrahimovic pun hanya jadi orang nomor dua. Jelas, Pep telah gagal memaksimalkan kemampuan Ibra yang sesungguhnya.
Ibra hanya bertahan semusim di Barca dengan mencetak 16 gol saja di La Liga. Setelah ia pindah ke Milan, Ibra pun kembali ke performa terbaiknya. Ia jadi penyerang paling ditakuti di Serie A. Bahkan membawa Milan ke gelar scudetto di tahun 2011.
Alexander Hleb
Setelah tampil memukau bersama Stuttgart dan Arsenal, Alexander Hleb dikait-kaitkan akan pindah ke Barcelona menjelang musim 2008/09. Dan benar saja, ia pun pindah ke Barca di tahun 2008. Tapi, berbeda dengan saat ia ditangani oleh Felix Magath dan Arsene Wenger, Guardiola tidak bisa memaksimalkan potensi Hleb.
Alexander Hleb says he regrets leaving Arsenal for Barcelona but doesn’t blame Pep for his failure at the Camp Nouhttps://t.co/OV41WOfEdb pic.twitter.com/wAfTTaQ5EX
— AS USA (@English_AS) October 6, 2016
Di Arsenal, Hleb adalah gelandang andalan Wenger. Tapi di Barca, Hleb jarang dimainkan. Pep pun sempat mengirimnya pulang ke Stuttgart sebagai pemain pinjaman. Tetapi saat kembali lagi ke Barca, performanya kembali menurun.
Hleb hanya bertahan semusim di Catalan. Ia hanya mencatatkan 36 pertandingan tanpa mencetak satupun gol. Setelah pergi, Hleb tidak menyesali kepindahannya ke Barcelona. Ia tidak menyalahkan Barca dan Pep meski setelahnya ia tidak bisa menghidupkan kembali karirnya.
“Setelah saya meninggalkan Barca, saya mulai merasakannya. Tapi saya tidak menyalahkan siapapun. Saya mengalami perubahan, saya cemas, dan saya tidak mendengarkan saran siapapun”
Xherdan Shaqiri
Xherdan Shaqiri adalah pemain penting saat Bayern Munchen meraih treble di musim 2012/13. Musim itu ia mencetak 8 gol dan 13 assist. Namun, itu semua berubah saat Pep datang di tahun 2013. Shaqiri langsung jadi pemain yang tak terlihat lagi di lapangan.
Sebenarnya ada faktor lain seperti masalah cedera yang berkepanjangan. Tapi penurunan yang terjadi begitu signifikan. Pemain asal Swiss itu hanya mencetak 9 gol dari tahun 2013 sampai 2015. Kemudian di tahun 2015, ia pindah ke Inter Milan.
Tapi di Liverpool lah Shaqiri kembali mendapatkan bentuknya kembali. Hingga membawa Liverpool juara Champions League di musim 2018/19. Meskipun Shaqiri menyadari adanya perbedaan tapi ia tak pernah menyalahkan Pep.
“Situasi saya berubah di bawah Pep Guardiola, tapi saya tidak pernah punya masalah dengannya” Ucapnya dikutip dari daily mail.
Mario Gotze
Mario Gotze adalah salah satu pemain paling disorot saat membawa Borussia Dortmund juara Bundesliga di tahun 2011 dan 2012. Di tahun 2013, Gotze beralih ke Bayern Munchen dengan dalih ingin bekerja sama dengan pelatih terbaik di dunia, Pep Guardiola.
Gotze masih terlihat sebagai pemain berbakat di dua musim pertamanya dengan Die Bayern. Mungkin masih ada sisa-sisa kehebatan di Dortmund yang tertinggal dari diri Gotze. Di musim ketiga, yaitu musim 2015/16 lah Gotze semakin tak terpakai. Pada musim tersebut ia hanya membuat 14 penampilan di Bundesliga.
Di tahun 2016 ia pun kembali ke Dortmund. Tapi performanya tidak bisa kembali seperti dulu lagi. Di tahun 2018, Gotze mengungkapkan saat wawancara soal karirnya. Disitu Gotze berkata kalau ia tidak belajar apapun dari Pep. Justru Klopp lah yang mengajarkan semua hal tentang sepak bola.
🗣 Mario Gotze on if he regrets not joining #Liverpool:
“Do I regret it? [not joining Liverpool]. It’s always difficult to look back but if you ask me now then yeah, I should have joined Liverpool for sure. I just made a wrong decision but it’s not a regret.” pic.twitter.com/KTrdnemHEa
— LFC Transfer Room (@LFCTransferRoom) April 7, 2022
“Saya masih berhubungan dengan Jurgen. Dia yang mengajari saya segalanya tentang sepak bola Profesional. Saat itu saya masih berusia 17 tahun datang dari tim akademi. Dia memperkenalkan segalanya kepada saya dan dia membiarkan saya bermain”
Medhi Benatia
Pep Guardiola menghabiskan uang sebesar 22 juta pounds untuk memboyong Medhi Benatia dari Roma ke Bayern di tahun 2014. Bek tengah asal Maroko itu bertahan dua musim di Bayern tapi kesusahan untuk menunjukkan kualitasnya di lapangan.
Padahal saat di Roma, Benatia dinilai sebagai salah satu bek paling berbakat. Tapi di Bayern ia sering keluar masuk starting eleven. Benatia pernah berkata kalau ia mengagumi Pep sebagai pelatih. Tapi ia tidak suka cara Pep melatih dan berhubungan dengan para pemainnya.
“Secara taktik, dia adalah pelatih terbaik di dunia. Tapi saya tidak suka dengan cara ia berhubungan dengan pemain. Dia pernah berkata kepada saya: ‘Anda disini untuk melakukan apa yang saya katakan, tapi kita disini bukan untuk berteman’.”
Danilo
Danilo memang mencatatkan namanya dalam dua gelar Premier League Manchester City. Tapi bisa diperdebatkan seberapa besar peran Danilo dalam dua gelar tersebut. Dibeli dari Real Madrid di tahun 2017 seharga 33 juta euro, Danilo tidak bisa konsisten masuk starting eleven skuad Pep.
Setelah dua musim yang sangat biasa-biasa saja, Danilo dijual ke Juventus di tahun 2019. Bersama si nyonya tua, Danilo menemukan dirinya sebagai punggawa inti lagi. Danilo pernah berkata kalau tidak mudah untuk menjalin hubungan dengan Pep.
“Tidak mudah untuk punya hubungan baik dengan Pep. Dia tidak pernah santai dan selalu memikirkan sepak bola. Saya penasaran mungkin Pep menaruh istrinya di sofa seolah-olah ia adalah pemain di lapangan” Ucapnya dikutip dari daily mail.
Kalvin Phillips
Kalvin Phillips adalah alasan mengapa daftar ini dibuat. Biasanya butuh satu tahun bagi pemain baru untuk menyesuaikan sistem Pep. Tapi sudah satu tahun sejak Phillips dibeli dari Leeds dengan harga 42 juta pounds, dan tidak ada peningkatan sama sekali.
Bahkan Pep sendiri yang bicara kalau ia gagal mengembangkan Phillips. Ia mengaku tidak bisa memaksimalkan potensi yang Phillips miliki. Tidak seperti Marcelo Bielsa yang bisa menjadikan Phillips sebagai gelandang bertahan kelas dunia ketika di Leeds.
“Marcelo Bielsa telah memaksimalkan potensi Phillips. Saya sangat ingin melakukan apa yang telah Bielsa lakukan. Kami punya cara spesifik untuk bermain dan kadang dia kesulitan di beberapa hal”
Dilansir dari Goal.com, Manchester City pernah menawarinya untuk pindah sebagai pemain pinjaman. Tapi Phillips lebih memilih bertahan. Padahal ia sadar, potensinya tidak bisa dimaksimalkan selama masih diasuh Pep Guardiola.
Sumber referensi: Planet, Daily, Daily 2, Bundesliga, Goal, Goal 2