
6 Pemain Ini Karirnya Hancur Setelah Gabung Real Madrid
admin
- 0
Bergabung dengan klub sebesar Real Madrid mungkin jadi mimpi setiap pesepakbola. Namun, selalu ada harga yang dibayar untuk sebuah mimpi yang terwujud. Banyak pesepakbola yang karirnya malah hancur setelah bergabung dengan Real Madrid.
Alasannya juga beragam. Ada yang kerena memang sudah cedera sebelumnya. Ataupun bisa karena kalah saing dengan pemain bintang lainnya yang juga baru datang ke Madrid. Seperti contohnya 6 pemain ini, karir mereka hancur setelah gabung ke Real Madrid.
Eden Hazard
Transfer Eden Hazard ke Real Madrid harusnya bisa jadi transfer terbesar dalam sepak bola modern. Saat bermain di Chelsea, Hazard adalah pemain yang tidak ada tandingannya. Tidak ada satupun bek Premier League yang bisa menghentikan laju larinya di lapangan.
Di tahun 2018, Zinedine Zidane akhirnya bisa meyakinkan Florentino Perez untuk membawa Hazard ke Santiago Bernabeu. Biaya sebesar 120 juta Euro pun dikeluarkan, dan hazard resmi memecahkan rekor pembelian termahal klub sepanjang sejarah. Di Real Madrid, Hazard diproyeksikan untuk menggantikan peran Cristiano Ronaldo dan bahkan mewarisi nomor 7 milik legenda Portugal itu.
Sayangnya cedera yang ia bawa selama bermain di Inggris tidak pernah benar-benar pulih. Etos kerja dan gaya hidupnya yang pemalas juga tidak membantunya cepat kembali ke performa puncak. Ia malah jadi pemain cadangan termahal.
The players’ goodbye to Eden Hazard. pic.twitter.com/luLaAT0kcZ
— Madrid Xtra (@MadridXtra) June 4, 2023
Empat musim ia habiskan lebih sering di meja operasi ketimbang di lapangan. Ia hanya mencatatkan 76 pertandingan dengan 7 gol. Hazard juga tidak pernah berlaga di El Clasico. Di tahun 2023, saat kontraknya habis Hazard pun didepak. Tak kunjung dapat klub baru, Hazard memutuskan pensiun di usianya yang masih 32 tahun.
Ricardo Kaka
Sebelum Hazard, Kaka juga jadi pemain yang seperti ditakdirkan bermain untuk Real Madrid. Sebab Kaka juga sangat dominan di Serie A bersama Milan saat itu. Ia dibeli el real di tahun 2009 sebagai bagian proyek Galactico jilid 2. Saat itu tidak hanya Kaka. Tapi juga bintang lain seperti Cristiano Ronaldo dan Benzema.
Di musim pertamanya, yaitu 2009/10 Kaka sebenarnya masih bahagia di Bernabeu. Ia mencatatkan 9 gol dan 12 assist dari 33 pertandingan di bawah asuhan Manuel Pellegrini. Tapi semua berubah setelah kedatangan Jose Mourinho.
Kaka says Jose Mourinho was his biggest problem at Real Madrid 😬 pic.twitter.com/zPB3JJSm3e
— ESPN UK (@ESPNUK) December 30, 2018
Selain karena cedera, Kaka juga kalah saing dengan bintang Piala Dunia 2010 Mesut Ozil yang baru didatangkan Mourinho. “Jose Mourinho adalah pelatih yang paling sulit untuk saya dan kami memiliki hubungan yang profesional tapi rumit” Ungkap Kaka dikutip dari Daily Mail.
Uniknya Mourinho dan Kaka meninggalkan Madrid di tahun yang sama, yaitu 2013. Mourinho ke Chelsea, dan Kaka kembali ke Milan. Meski pulang ke klub yang ia cintai, Kaka tidak bisa menemukan kembali performa terbaiknya. Ia pun dilepas ke Orlando City di tahun 2014. Kaka tidak bisa kembali ke puncak karirnya sampai ia pensiun di tahun 2017.
Michael Owen
Michael Owen adalah pemain Inggris terakhir yang pernah menerima penghargaan Ballon d’Or. Ia menerima penghargaan individu bergengsi itu di tahun 2001. Usianya masih 22 tahun saat itu.
Di tahun 2004, Owen pindah ke Madrid menyusul rekan senegaranya, David Beckham yang sudah di Bernabeu setahun sebelumnya. Melihat Beckham yang bisa sukses di Madrid, publik Bernabeu pun berharap hal yang sama akan terjadi pada Owen.
Well, sebenarnya Owen tidak terlalu buruk di musim pertamanya. Ia masih mampu mencetak 13 gol dari 36 pertandingan di La Liga. Namun ada banyak masalah menyelimuti karirnya di Bernabeu. Saat itu Madrid sudah punya Raul dan Ronaldo sebagai striker utama. Masalah cedera dan kehidupan di Spanyol juga membuatnya tak betah di Madrid.
Owen hanya semusim bertahan di Spanyol. Di tahun 2005, ia pindah ke Newcastle. Tapi Owen tidak pernah kembali seperti saat ia di Liverpool dulu. Performanya semakin menurun setiap musimnya. Sampai akhirnya ia pensiun di tahun 2013.
Nuri Sahin
Di Musim 2010/11, Nuri Sahin berada di atas awan. Ia baru saja membawa Borussia Dortmund menjuarai Bundesliga untuk yang pertama kalinya dalam 9 tahun. Di musim tersebut, gelandang asal Turki itu mencetak 8 gol dan 13 assist dari 40 pertandingan. Penampilan Nuri Sahin yang menonjol tersebut membuat Jose Mourinho langsung memboyongnya ke Madrid di tahun 2011.
Sayangnya tepat sebelum bergabung dengan Madrid, Sahin menderita cedera ligamen. Dia bergabung ke Bernabeu dengan keadaan tidak fit dan saat kembali ke tempat latihan justru memperburuk cederanya.
Ini diperburuk dengan saat itu Madrid punya duo gelandang tengah yang tak tergantikan. Yaitu Xabi Alonso dan Sami Khedira. Alhasil Sampai pertengahan musim 2011/12, Nuri Sahin hanya bermain selama 23 menit untuk Madrid.
Pada akhirnya Nuri Sahin hanya bertahan semusim di Bernabeu. Ia mencatatkan sebiji gol dan sebiji assist dari 10 pertandingan di semua kompetisi 2011/12. Dari tahun 2012, ia kemudian dipinjamkan ke Liverpool kemudian ke Dortmund di tahun 2014. Tapi itu tidak memantik apapun dalam diri Nuri Sahin. Di tahun 2020, ia akhirnya pulang ke Liga Turki bersama Antalyaspor
Klaas-Jan Huntelaar
Klaas-Jan Huntelaar bergabung dengan Real Madrid di tahun 2009. Itu adalah buah kerja kerasnya yang meniti karir dari level junior sepak bola Belanda selama bertahun-tahun. Sampai saat ia pindah ke Ajax di tahun 2006. Bersama de joden, Huntelaar jadi penyerang yang sangat mematikan. Ia mencetak 76 gol dari 92 pertandingan bersama Ajax.
Sampai akhirnya ia tiba di Bernabeu di Januari 2009. Huntelaar sebenarnya bisa mencetak 8 gol dalam 20 pertandingan. Itu catatan yang tak terlalu buruk untuk musim debut. Tapi tidak cukup baik untuk Real Madrid.
Enam bulan kemudian, Florentino Perez yang tidak puas pun mendatangkan para pencetak gol papan atas. Mereka adalah Cristiano Ronaldo, Ricardo Kaka, dan Karim Benzema. Disitulah Huntelaar benar-benar kehilangan tempatnya. Ia pindah ke AC Milan di akhir musim 2009/10. Tapi karir Huntelaar “The Hunter” tak bisa kembali lagi meski saat pulang ke Ajax di tahun 2017. Lalu akhirnya Huntelaar pun pensiun bersama FC Schalke di tahun 2021.
Aiser Illarramendi
Jika kalian perhatikan, belum ada nama pemain asal Spanyol di daftar ini. Tapi kasus Aiser Illarramendi sedikit berbeda. Illarramendi adalah produk asli akademi Real Sociedad. Di tahun 2013 gelandang bertahan itu dibeli Madrid seharga 32 juta euro. Menjadikannya sebagai pemain Spanyol termahal yang pernah dibeli Real Madrid.
Sayangnya Illarramendi tidak bisa membuktikan dirinya pantas untuk jadi starter. Jarangnya Illarramendi masuk sebagai starting eleven membuat prospek besar Spanyol itu mudah terlupakan.
Di tahun 2015, ia pulang ke Real Sociedad dengan transfer 16 juta pounds saja. Illarramendi bertahan cukup lama di klub masa kecilnya itu. Ia juga kembali mendapatkan menit bermain yang pantas didapatkan. Tapi Illarramendi tak pernah bisa memenuhi potensinya. Sampai di tahun 2023, saat usianya masih 33 tahun ia pindah ke MLS bersama FC Dallas.
Sumber referensi: Sportskeeda, Goal, Goal 2, Daily, Echo, B/R